MERAUKE, WARTA NUSANTARA– Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengingatkan kepada direktur maupun staf agar tidak bermain di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), karena pasti akan ketahuan.
“Ingat bahwa, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti ketahuan juga,” tegas Bupati Mbaraka saat memberikan arahan kepada ratusan tenaga medis maupun karyawan RSUD Merauke di auditorium kantor bupati Rabu (14/4/2021).
Dikatakan, ada banyak persoalan di rumah sakit. Salah satunya adalah mobil yang digunakan dokter spesialis, dihentikan oknum pegawai di rumah sakit. Lalu mobil pegawai disewakan ke dokter. Hati-hati selalu, karena pasti perlahan terbongkar.
“Saya punya mata-mata sangat banyak di lapangan. Dari 1000 yang pernah saya tolong, 999 boleh menyangkal, tetapi ada satu militan terhadap saya. Dia itu akan jujur menceriteraka hal sesungguhnya yang terjadi,” katanya.
“Tangan saya ini ringan membantu orang. Jadi ketika ada persoalan di rumah sakit atau tempat lain, tak mungkin mereka menipu saya saat menyampaikan,” ujarnya.
Hal lain disampaikan Bupati Mbaraka yakni hak-hak perawat yang tak mendapatkan insentif covid-19 secara utuh. Bahkan ada belum dibayarkan pula.
“Ini menjadi catatan khusus bagi saya untuk melacak lebih lanjut. Kira-kira persoalannya dimana, agar menjadi jelas. Sehingga tenaga medis tak terus bertanya-tanya,” ungkapnya. (WN-kobun)