LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM-Ketua Ikatan Keluarga Adonara Kota Batam, Aldi Karim mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur memenuhi hak dasar anak-anak korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di pulau Adonara. Kegiatan trauma healing juga harus dilakukan pada anak-anak yang menjadi korban.
Aldi juga meminta Pemerintah menyediakan ruang konsultasi keluarga di sekitar tenda pengungsian. Hal ini perlu dilakukan karena anak-anak dan keluarganya membutuhkan waktu lama tinggal di tenda pengungsian.
Ruang Konsultasi Keluarga menurut Aldi berfungsi sebagai ruang edukasi masyarakat terhadap permasalahan seperti kesehatan, pusat trauma healing dan informasi keluarga.
Selain itu Aldi juga berharap agar Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan Ruang Sahabat Anak sebagai ruang bermain, olahraga dan rekreasi.
Sebagai ketua IKA Kota Batam, Aldi berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur dalam kondisi saat ini tetap melihat sisi pendidikan anak-anak sekolah yang terguncang akibat bencana yang menimpa mereka. Aldi juga meminta untuk selalu memantau kondisi psikologi anak-anak agar mereka tetap mempunyai niat dan jiwa belajar.
Didistribusikan Bantuan ke Adonara
Peduli terhadap korban bencana yang menimpa bumi Nusa Tadon Adonara, Ikatan Keluarga Adonara kota Batam mendonasikan bantuan. Bantuan yang diperoleh dari open donasi ini mencapai hingga ratusan juta rupiah.
Tindakan cepat yang diambil oleh Aldi Karim sebagai ketua IKA Kota Batam untuk berangkat ke Adonara tanggal 15 April 2021 lalu, langsung berkoordinasi dengan anggota IKA Kota Batam yang ada di Adonara untuk melakukan pendistribusian bantuan disembilan (9) titik lokasi yang terdampak bencana banjir bandang maupun tanah longsor
“Tanggal 16 – 22 April Saya melakukan kegiatan bantuan di 9 sisi daerah bencana Adonara, bersama wakil bupati Flotim Agustinus Payong Boli. Bantuan yang diberikan berupa sembako, 5 profil water tank untuk wilayah Waiburak, 2 rol selang, dan sumbangan untuk beasiswa dan pendidikan anak-anak korban bencana banjir bandang di Adonara sebesar Rp10 juta,” kata Aldi Karim kepada Wartawan, Sabtu (24/04/2021).
IKA Kota Batam tambah Aldi, juga memberikan bantuan berupa donasi sebesar Rp15juta kepada kepala desa Nelelamadike, untuk pembuatan monumen pemakaman massal bagi korban bencana tanah longsor. Penyerahan bantuan dan donasi ini juga turut disaksikan oleh penasehat IKA Kota Batam Simon Payong.
“Desa-desa yang kami kunjungi untuk melakukan pemberian sembako dan bantuan di Adonara, Waiburak, Lamanele, Nobo, Sagu, Waikewak dan sekitarnya, Posko MAN-1 Lamahala, Musholla Riang Muko, Nimun Danibao dan Riang Duli Danibao di Adonara Barat,” tambah Aldi.
Satu hal yang menarik menurut Aldi saat melakukan pendistribusian bantuan, selain sumbangan sembako yang telah dilakukan mereka, IKA kota Batam juga membelikan dua (2) bak besar ikan segar yang kemudian dibagikan ke masyarakat Adonara khususnya di Waiburak.
“Karena selama selama 11 hari sebelum IKA hadir, warga yang terkena musibah tidak mempunyai uang untuk belanja ikan sebagai lauk tambahan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hanya mengandalkan bantuan sembako dari para donatur dan pemerintah,” ungkapnya.
“Saya Aldi Karim, mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat kota Batam, atas sumbangan atau donasi yang terkumpulkan melalui rekening bendahara IKA,” ungkapnya.
Aldi juga berterimakasih kepada masyarakat perantau Adonara di kota Batam dalam wadah IKA Kota Batam, yang dikoordinir oleh ketua pemuda IKA, seluruh Pengurus IKA Kota Batam, Tokoh-tokoh muda Adonara Kota Batam.
“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada adik-adik PAMA kota Batam baik yang mewakili organisasi maupun pribadi, bang Zainal, dan Ama Jupen, kawan-kawan mahasiswa UNIBA kota Batam, teman-teman dari beberapa organisasi umat, dengan total donasi ratusan juta rupiah dan juga donasi oleh Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli yang bekerjasama dengan IKA Kota Batam dalam membantu meringankan beban korban bencana di Adonara,” ujar Aldi.
“Bantuan yang dilakukan oleh IKA Kota Batam jika dihitung dengan nominalnya maka tidak berarti apa-apa jika dibanding dengan semua kerusakan akibat bencana banjir bandang tersebut dan sisi psikologis masyarakat,” kata Aldi. **(WN-Ola)**