MERAUKE, WARTA NUSANTARA– Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengingatkan kepada umat Katolik agar berheti bicara tentang para imam (pastor).
Jika ada persoalan yang kurang dari seorang pastor, mari untuk disampaikan atau dibicarakan secara santun. Sehingga para imam kuat dengan tugas imamatnya.
Permintaan itu disampaikan Bupati Merauke dalam sambutannya usai tahbisan dua imam dan empat diakon di Gereja St. Fransiskus Xaverius Katedral Merauke Minggu (25/4/2021).
Dua diakon yang ditahbiskan Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC menjadi imam yakni Emanuel da Santo Meo Djogo dan Valentinus Generosus Nuga.
Sementara empat frater yang ditahbiskan menjadi diakon antara lain, Avelinus Moat Simon, Fransiskus Xaverius Tola Bolilera, Herlan Polikarpus Ulukyanan serta Yeremias Banusu.
“Tugas imamat dari seorang imam sangat berat. Mereka juga manusia. Ketika umat berikan dukungan kuat, para imam akan teguh dan kuat dalam pelayanan,” ungkapnya.
Dikatakan, sebagai umat, tidak bisa menggantungkan seluruhnya kepada uskup maupun imam. Semua harus memberikan dukungan agar gereja berjalan. Jika tidak, akan sulit dalam pewartaan.
Bupati meminta agar persatuan para imam harus kuat. Jangan sampai antara ordo pecah. Begitu juga para biarawati dari masing-masing tarekat.
“Saya akan memberikan memberikan dukungan kepada Bapak Uskup Agung Merauke serta para imam dengan cara saya,” katanya.
Khusus kepada dua imam yang baru ditahbiskan, tugas imamat boleh dijalankan. Namun para imam adalah pelayan social. Olehnya ketika berada di tengah masyarakat yang didiami umat Katolik, Islam, Protestan, Hindu serta Budha, harus melakukan komunuikasi secara baik. (WN-kobun)