ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Conrad Botoor Floresman Cinta Lewotana Lembata, Hibur Korban Bencana

Ket. Foto : PK/Ricko Wawo : Pentolan Band Reggea Conrad Good Vibration (CGV) Conrad Floresman melantunkan sejumlah lagu hits miliknya, Selasa, 27 April 2021, di pelataran Kedai Kopi Omah Bu’e Art Space, Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata 

LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Di bawah remang-remang cahaya lampu, lentingan suara khas Conrad Floresman mengalun merdu mengikuti hentakan irama reggea yang dimainkan Acong, sang keyboardis. Di hadapannya, sejumlah pemuda ikut bernyanyi sambil menggoyangkan tubuh. Wujud cinta tulus terhadap Lewotana Lembata, Conrad Botoor Floresman tinggalkan Jakarta menghibur para korban bencana Lembata.

Malam itu, Selasa, 27 April 2021, di pelataran Kedai Kopi Omah Bu’e Art Space, Kota Lewoleba, pentolan band reggea Conrad Good Vibration (CGV) ini melantunkan sejumlah lagu hits miliknya. Tampil santai dengan baju kaos kuning, celana pendek, seraya memainkan gitar, Conrad berulang kali mengirim pesan cinta di sela-sela pertunjukan.

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

‘Saya biasa pulang ke Lembata dalam keadaan baik-baik, tapi sekarang dalam keadaan bencana. Saya hanya ingin melihat NTT dari sisi yang lain,” kata Conrad sebelum menyanyikan lagu ‘Petotang’, salah satu tembang dalam bahasa Melayu Nagi yang dia ciptakan untuk para nelayan di pesisir Kota Larantuka, tempat dia dibesarkan sejak kecil.

Lagu ini disambut riuh anak-anak muda yang memenuhi kedai dengan bergoyang ria. Sebagian besar dari mereka adalah relawan muda yang sudah hampir dua minggu berjibaku membantu pengungsi bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lembata.

RelatedPosts

Pulau Lembata adalah tanah leluhur penyanyi dengan karakter vokal yang unik ini. Kedua orangtuanya berasal dari Puor, sebuah kampung kecil di Kecamatan Wulandoni, tak jauh dari Lamalera. Ayahnya, Frans Smakur Botoor seorang pensiunan Guru PNS. Mantan guru senior STM Bina Karya di Kota Larantuka. Ibunya, Martina Lamak yang setia mendampingi sang suami dan menetap di Larantuka. Conrad pun menetap di Kota Reinha Larantuka sebelum pada akhirnya mulai berkarier musik di Ibu Kota Metropolitan Jakarta.

Tentang Lembata, dia memuji, “semua orang tahu ikan paling enak di NTT itu ikan dari Lembata. Rasanya manis. Semoga kita semua tetap menjaga laut, tetap menjaga alam, lingkungan kita, ujar Condrad, adik kandung dari Arnold Pesawaj Botoor, seorang guru PNS di SMA PGRI Lewoleba.

Bencana alam banjir dan longsor akibat badai Siklon Tropis Seroja yang menerjang NTT mendorong dia untuk pulang kampung, sejenak melihat Adonara dan Lembata, dua wilayah terdampak bencana paling memakan korban, dan membantu para penyintas dengan caranya sendiri.

“Saya ingin merasakan apa yang mereka rasakan, sebagai seorang anak Lamaholot, asli Lembata dan besar di Larantuka,” kata Conrad Floresman nama populer Conrad Botoor. **(PK/WN-01).**





Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *