MERAUKE, WARTA NUSANTARA– Kebijakan Mantan Bupati Merauke, Frederikus Gebze meloloskan 190 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) orang asli Papua (OAP) untuk formasi 2018 berbuntut panjang.
Dengan kebijakan diambil, panitia seleksi nasional (panselnas) menyatakan, 190 CPNS OAP itu sesungguhnya tidak lulus dan dipastikan tak mendapatkan Nomor Induk Kepegawaian (NIP) dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan).
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT dalam pertemuan dengan pejabat dari setiap SKPD di VIP Room Bandara Mopah Rabu (5/5/2021) menjelaskan, 190 anak Papua yang diloloskan setelah mengikuti testing, pasti NIP mereka tak bisa keluar. Karena faktanya hasil seleksi mereka, benar tak lulus.
“Memang Menpan sudah meminta matriks untuk diisi dan telah dikirim ke Jakarta. Hanya saja, dikirim kembali dan tidak bisa. Karena diminta lagi penjelasan,” kata Bupati Mbaraka.
Misalnya, si A dinyatakan lulus dan diganti dengan B, perlu ada alasan mendasarnya. Itu yang diminta Menpan.
“Olehnya, bagi mereka yang telah dinyatakan lulus sebanyak 229 orang, pasti saya akan bagikan NIP mereka, mengingat Desember sudah harus berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Sedangkan waktu prajabatan adalah tiga bulan yang harus dilaksanakan secepatnya,” kata dia.
Namun demikian, jelas Bupati Mbaraka, 190 OAP yang tak lulus, dirinya akan memperjuangkan. “Kan ada tambahan 300 tenaga honor daerah lagi dari Provinsi Papua,” ujarnya.
Dari tambahan 300 itu, katanya, 190 OAP diakomodir di dalamnya , agar NIP mereka dapat diproses. “Mau tidak mau harus saya lakukan untuk anak-anak Papua yang telah mengikuti testing CPNS beberapa waktu lalu, namun dinyatakan tidak lulus oleh paselnas di Jakarta,” katanya. (WN-kobun)