MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT angkat bicara, setelah adanya kebijakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Pusat tak lagi menyerap beras petani, tetapi hanya dalam bentuk gabah.
“Saya dengan Kepala Bulog Cabang Merauke, Inung Tri Afandi serta aliansi petani sudah duduk bicara. Lalu saya sampaikan, Merauke pasti ada kekhususan. Dimana tetap menyerap beras petani melalui mitra seperti biasa,” ungkap Bupati Mbaraka saat dihubungi Warta Nusantara dari Merauke melalui telpon selulernya Sabtu (22/5/2021).
Alasan Merauke tetap membeli beras, demikian bupati, karena menjadi salah satu lumbug produksi beras. “Saya akan bertemu Kepala Bulog Provinsi Papua guna membicarakan, juga sampai ke Kepala Perum Bulog RI,” ujarnya.
“Bagaimanapun harus ada kekhususan bagi Merauke agar tetap menyerap beras. Saya akan bangun komunikasi dengan cepat,” ungkapnya.
Diakui jika di seluruh Indonesia, Perum Bulog sudah menghentikan pembelian beras dan semetara waktu beralih kepada gabah. Tetapi beberapa daerah termasuk Merauke yang menjadi lumbung padi, ada kekhususan tetap menyerap beras seperti biasa.
“Saya sudah bicara di tingkat kabupaten bersama Kabulog serta aliansi petani. Lalu berlanjut di Jayapura dengan pimpinan Bulog Provinsi Papua. Dari situ baru ke Jakarta menemui Kepala Perum Bulog RI,” katanya. (WN-kobun)