MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Dampak kelangkaan pupuk saat musim tanam, mengakibatkan petani sering ‘berterik’ meminta perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke.
Itu lantaran luasan lahan yang ditetapkan, tidak sesuai kuota pupuk yang dikeluarkan. Mestinya antara luasan lahan serta jatah pupuk untuk petani harus sama.
Demikian disampaikan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT kepada wartawan Selasa (25/5/2021). Menurutnya, jika lahan lebih luas dan kuota pupuk kurang, sudah pasti tak sesuai. Lalu dampaknya adalah kepada petani yang mengeluh saat musim tanam.
Dalam lima tahun silam, jelas Bupati Mbaraka, hanya 50 persen kuota pupuk diberikan. Sementara luasan lahan jauh lebih besar. Itu fakta sesungguhnya yang terjadi.
Kuncinya, jelas bupati, koordinasi serta komunikasi bersama teman-teman yang mengelola pupuk baik di tingkat provinsi hingga pusat.
“Ya kalau komunikasi jalan, tentu pusat dan provinsi tak mungkin diam begitu saja. Pasti ditindaklajuti, mengingat Merauke adalah lumbung pangan,” katanya. (WN-kobun)