LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM– Ini adalah bingkisan kasih dari Himpunan Wanita Karya yang turut merasakan kesedihanBapa, mama, kakak adik semuanya. Saya mewakili teman-teman menyerahkan secara langsung bingkisan kasih ini sekedar meringankan beban hidup. Demikian penyampaian Ketua HimpunanWanita Karya Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maria Goreti Tokan, S.Sos ketika memberikan bingkisanberupa 100 alas kaki, perlengkapan mandi dan cuci kepada 24 Kepala Keluarga atau 94 jiwa korbanbanjir bandang dan tanah longsor di Pondok-Podok Kebun Desa Ama Kaka dan Desa WaimatanKecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (26/05/21).
Menurut Etty Tokan, bingkisan bencana ini dihimpun oleh jaringan HWK baik berasal dari alumniGiovanni angkatan 1987, jaringan LSM seperti LSM Bening, organisasi HWK dan Ketua DPD I PartaGolkar NTT Bapak Melki Lakalena. Mereka semua sangat peduli kepada para korban bencana dan
secara spontan menawarkan bantuan kepada para korban bencana, jelas Ketua HWK Provinsi NTT itu.
Lanjut Etty Tokan, bantuan itu awalnya ditawarkan dalam bentuk kebutuhan bahan pokok, tetapisetelah dilakukan komunikasi dengan Tim lapangan. Kami mendapatkan laporan bahwa kebutuhanyang perlu disumbangkan pasca tanggap darurat bencana adalah alas kaki, perlengkapan mandi, cucidan beberapa makanan untuk Ibu Hamil dan untuk anak-anak, ujar Wakil Sekretaris Partai GolkarProvinsi NTT itu.
Sambungnya, hari ini kami serahkan bantuan untuk korban bencana Ile Ape secara langsung di pondoksekaligus menyaksikan dari dekat keadaan para korban bencana. Sedangkan untuk di Adonara,renacananya akan dilakukan pada tanggal 28 Mei 2021 pada titik pengungsi di Desa Lama Nele dan di
sekitar wilayah Waiwerang Kabupaten Flores Timur, tegas politisi Golkar yang ikut disurvey sebagaicalon bupati Flores Timur Tahun 2024.
Ditambahkan, para korban bencana yang diberikan bantuan Ile Ape, awalnya telah didata terlebihdahulu sesuai dengan kebutuhan para pengungsi. Dari data tersebut Tim membelanjakan kebutuhan100 alas kaki, perlengkapan mandi, gayung, ember, makanan ibu hamil dan makanan ringan untuk
anak anak, ungkap Etty Tokan yang juga salah satu Alumni Giovanni itu
Bapak Frans Suban, mewakili para pengungsi yang tersebar di pondok pondok pengungsianmenyampaikan terima kasih banyak atas perhatian dan sumbangannya. Ia berterima kasih telahmemperhatikan saudaranya di tanah Lembata ini. Ia berharap karya ibu dan tanda cinta dari HWI akan
menjadi inspirasi bagi kami untuk selalu berbagi kasih meskipun dalam keterbatasan.
Hadir dalam kegiatan itu, para pengungsi korban bencana, anggota Tim HWK Ibu Jois Parera, yang jugaadalah Ketua LSM Bening, Ibu Juliana Utto Ketua Bidang Kerohanian HWK, anggota milenial HWK,Klara Klarisa dan Sarwan Hamid.Sebagai akhir dari silaturahmi, seorang penyair tradisonal Bapak Hironimus melantukan syair oreng.Sebuah pesanan pernyataan tradisonal yang dilantungkan dengan cara bernyanyi sebagai tandaperpisahan dan peneguhan akan hidup untuk berkarya dan selalu saling membantu karena kita semua
adalah saudara. **(WN 33)*