LARANTUKA : WARTA-NUSANTARA.COM- Perempuanharus berkarya dan jangan malu dengan karyamu, karena dengan berkarya, sesungguhnya anda sekalian telah memberikan nilai lebih terhadap dirimu, keluargamu, sukumu, dan Lewotanamu. Demikian penyampaian Ketua Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi NTT, Maria Goreti Tokan, S.Sos ketika bertatap muka dengan pegiat Komunitas Kuliner Rimba Bersatu di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (Kamis, 27/05/2 1).
Menurut Etty Tokan sapaan akrabnya, modal kecil pun kalau dikelola dengan baik akan menjadi suatu pemantik untuk bertumbuhnya usaha yang dapat menjanjikan kemajuan ekonomi keluarga, dan daerah ini. Asalkan dengan niat yang sungguh, Kerja keras, tekun, kompak dan menyerahkan tuntunan pada Yang kuasa, pasti segala aktivitas akan meraih kesuksesan, jelas ketua HWK NTT itu.
Lanjut Etty Tokan, hari ini saya berkunjung kesini, karena ada hal yang unik dari komunitas Kuliner Rimba Raya ini. Cuma bermodalkan tekad yang kuat, uang seribu dua ribu, perempuan perempuan tangguh dan pilihan ini telah mampu membentuk kelompok dan memulai aktivitas kuliner, tegas Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT itu.
Sambungnya, disini Organisasi HWK hadir untuk memotivasi dan merajut kebersamaan agar setiap perempuan harus tetap berkarya sekecil apa pun karya itu. Dari terkecil harus didorong untuk menjadi berkembang dan sukses, ujar Alumni Fisip Unika Widya Mandira itu.
Ditambahkan, berbagi pengalaman, membangun komuniksai antara organisasi HWK, anggota HWK dan kelompok kelompok karya. Tentu akan menjadi sebuah sinergitas untuk memperkokoh perekonomian dan kemandirian keluarga, daerah dan bangsa ini, ungkap Politisi Golkar itu yang turut disurvey sebagai calon Bupati Flores Timur Tahun 2024.
Diakhir tatap muka itu, Ia berpesan, jadilah manusia yang berkarya, perempuan yang berkarya, tetaplah bersemangat, berkaryalah dengan nurani yang jernih, karena itulah keunggulan perempuan ketika berada di medan karya, tutup Etty Tokan, mantan anggota DPRD Flores Timur itu.
Sementara itu Koordinator Komunitas Kuliner Rimba Bersatu, Bapak Terenija Saleh mengapresiasi dan berterima kasih atas kunjungan Ketua HWK NTT beserta rombongan dan telah memberikan motivasi dan penguatan kepada anggota komunitas.
Lanjut Tirsa sapaan akrabnya, Komunitas ini terbentuk pada tanggal 5 Agustus 2020 lalu, dengan anggota sebanyak 7 orang, modal awalnya dari setiap anggota berawal dari seribu dua ribu untuk mengelola kuliner. Setiap hari setelah melakukan aktivitas jualan, setiap anggota dapat menyisihkan Rp. 1.000 sampai Rp. 50.000 untuk penguatan Komunitas yang selama ini di simpan di bank. Kini anggotanya telah bertambah menjadi 42 orang dan semuanya perempuan, lelaki cuma saya sendiri sekaligus koordinator, ungkapnya dengan penuh semangat.
Hadir dalam kegiatan itu Ketua LSM Bening Ibu Jois Parera, Ketua Bidang Kerohanian HWK Ibu Juliana Ottu, kader milenial muda HWK, dan semua Pengurus dan anggota Komunitas Kuliner Rimba Bersatu.
Perlu diinformasikan Komunitas Kuliner Rimba Bersatu melakukan aktivitas jualan setiap hari mulai dari Pukul 06.00 Pagi sampai dengan Pukul 18.00 Wita. Ada pun menu jualan yang dihidangkan yakni nasi kuning, pisang goreng, ubi rebus, kue cucur, kue bolu bakar, Kopi, teh jahe, ikan lawar, dan siput lawar. Menu jualan tersebut dijajakan dengan menggunakan gerobak, dan dalam lapak jualan dengan tenda sementara dan tenda permanen. Dengan area jualan sepanjang ruas jalan Desa Waiburak.** (WN 33) **