Oleh : Romo Antonius Prakum Keraf, PR
Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone-Keuskupan Larantuka
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu: 30 Mei 2021|HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS |Ul. 4:32—34,39-40 | Mzm. 33: 4-6, 9,18-20,22| Rm. 8:14-17|Mat. 28: 16-20| Allah Tritunggal : sebuah pengalaman iman| ALLAH Tritunggal, satu Allah tiga pribadi bukan sebuah ajaran kosong melainkan sebuah pengalaman iman! Allah Tritunggal hadir dalam pengalaman iman para nabi juga Israel, bangsa terpilih di dalam-Nya, Allah menyatakan sejarah keselamatan-Nya melalui banyak tanda dan mujizat! Hari raya Natal kemudian hari raya paskah memberi kesaksian kesaksian kepada kita, sejarah iman akan Allah Tritunggal terpenuhi dalam diri Yesus Kristus, dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya sebagai tanda dan mujizat terbesar dalam sejarah gereja.
Kemudian, Pentekosta membuktikan pengalaman iman dengan pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus, jiwa Gereja, membebaskan kita dari segala kebingungan, ketakutan. Roh Kudus hadir dalam pengalaman iman dengan buah-buah Roh yang memberi kepastian akan masa depan. Allah Tritunggal tidak hadir dalam sebuah ajaran kosong melainkan sungguh menjadi sebuah pengalaman iman gereja sepanjang masa ( Ul. 4:32—34,39-40) Apakah kita sungguh menjumpai Allah tritunggal dalam pengalaman iman dan panggilan kita masing-masing? Pemazmur memberi kesaksian iman akan Allah Tritunggal. Allah Tritunggal hadir dalam Firman yang menciptakan segala sesuatu. Firman itu telah menjadi manusia dalam pribadi Yesus Kristus (juruselamat kita.
Sesuai Janji Yesus, Allah mengutus Roh Kudus yang menghadirkan kasih setia Allah. Bumi penuh dengan kasih setia-Nya! (Mzm. 33: 4-6, 9,18-20,22) Apakah kita mengalamai kasih setia Allah Tritunggal dalam pribadi Roh Kudus dengan tujuh kurnia-Nya? Roh Allah mengangkat kita menjadi anak Allah di mana kita menyapa Allah dengan sebutan Bapa yaitu Pribadi Yang menyelenggarakan hidup kita? (Rm. 8:14-17) Apakah kita menghargai hidup kita sebagai ‘anugerah’ Allah? Yesus mengutus para murid-Nya untuk bersaksi tentang Allah Tritunggal melalui pengalaman iman mereka. Peristiwa pembabtisan merupakan sebuah pengalaman iman juga kesaksian akan Allah Tritunggal (Mat. 28: 16-20) Apakah peristiwa pembabtisan hanya kita alamai sebagai sebuah upacara yang kosong atau sebuah pengalaman iman? Sejauhmana saya mengalami Allash Tritunggal sebagai sebuah pengalaman iman Gereja sepanjang masa? ***