JAKARTA, WARTA NUSANTARA- Rabu (9/6/2021) sekitar pukul 17.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT didampingi Kepala Badan Perbatasan setempat, Elyas Mite menemui Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa point penting disampaikan Bupati Mbaraka kepada Menteri Investasi. Salah satunya adalah pertanian serta hasil beras petani yang belum diserap maksimal oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Saya meminta kepada Pak Menteri Investasi membuang suara ke Kementerian Pertanian (Kementan) maupun Direktur Utama Perusahan Umum Bulog, Budi Waseso sehubungan dengan dukungan alat pertanian maupun infrastruktur serta penyerapan beras,” pintanya.
Dikatakan, dari luasan lahan sangat memungkinkan, termasuk kualitas beras petani juga bagus, Namun belum diserap maksimal oleh Bulog Merauke sehingga terjadi over produksi.
“Saya mengharapkan Pak Menteri Investasi melakukan komunikasi serta koordinasi dengan Dirut Bulog agar kuota penyerapan beras di Bulog Merauke dapat dinaikkan,” pintanya.
“Kalau bisa, jatah beras untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Papua diambil dari Merauke. Dulu waktu menjabat 2011-2016, telah ada kerjasama dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe dan beras diambil ke Jayapura serta beberapa daerah lain. Hanya begitu saya turun dari jabatan, tidak dilanjutkan,” ungkapnya.
Bahlil Langsung Telpon Budi Waseso
Setelah mendengar apa yang diutarakan Bupati Merauke, Menteri Investasi Bahlil langsung menelpon Dirut Umum Bulog, Budi Wasesa, lalu disepakati dilakukan pertemuan.
“Jadi sudah ada kesepakatan dengan Pak Budi, sehingga besok pukul 11.00 WIB, akan ada pertemuan saya bersama Pak Budi dan dihadiri Bupati Merauke, sekaligus melakukan presentase,” ungkapnya.
“Saya berterimakasih kepada Pak Bupati Merauke, karena bisa bertemu sekaligus menyampaikan persoalan tentang penyerapan beras yang tak maksimal selama ini oleh Bulog setempat,” katanya. (WN-kobun)