JAKARTA, WARTA NUSANTARA- Dihadapan Direktur Utama Perusahan Umum Bulog, Budi Waseso, Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan, petani di Merauke tak bisa menjual gabah, karena dipastikan mengalami kerugian setelah dilakukan perhitungan dengan ongkos kerja.
Demikian disampaikan Bupati Mbaraka saat melakukan pertemuan bersama Buwas diruang kerja Menteri Investasi /Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia diruang kerjanya Kamis (10/6/2021).
“Terus terang Pak Dirut, petani merasa sangat berat ketika Badan Urusan Logistik (Bulog) Merauke menyerap gabah dan bukan beras, lantaran tak sesuai cost produksi,” ujarnya.
Dikatakan, salah satu persoalan yang tengah dialami petani sekarang adalah pasaran beras. Setiap hari Bulog melakukan penyerapan, hanya saja jumlahnya terbatas.
Sementara gabah maupun beras di tempat penggilingan menumpuk. “Olehnya saya meminta kepada Pak Dirut mencari solusi terbaik,” pintanya.
Untuk kualitas beras, menurut bupati, tak perlu diragukan. Karena selama ini sudah dipasarkan ke berbagai daerah di Papua bahwa ke luar Papua. (WN-kobun)