MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menegaskan, masyarakat di wilayah Selatan hanya menginginkan hadirnya Provinsi Papua Selatan (PPS), bukan menuntut untuk merdeka.
Penegasan itu disampaikan Bupati Mbaraka kepada sejumlah wartawan di VIP Room Bandara Mopah Jumat (18/6/2021). Menurutnya, pada dasarnya proses untuk pemekaran PPS sedang berjalan dan hampir final.
Namun, lajut bupati, masih terkait dengan reviuw salah satu pasal undang-undang otonomi khusus (Otsus). Tetapi pada prinsipnya dari pusat hingga provinsi, memberikan dukungan penuh untuk proses pemekaran PPS dipercepat.
“Sekretariat sudah diresmikian. Juga rapat dengar pendapat (RDP) di DPR RI telah dilakukan beberapa waktu lalu. Lalu sejumlah menteri yang saya temui di Jakarta memberikan dukungan penuh, terkait pemekaran PPS,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, ada satu hal yang mendorong PPS dihadirkan agar Merah Putih tetap tegak lurus dan tetap utuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Merah Putih tetap tegak lurus dan abadi di atas tanah ini dan menjadi bagian tak terpisahkan,” ungkapnya.
Berikutnya, menurut bupati, ia tidak suka kalau selalu dibilang Papua chaos (kacau) terus. Lalu dibilang lagi, diberikan uang banyak, namun tak maju. “Saya tak suka stigma itu dilabelkan secara keseluruhan kepada orang Papua,” tegasnya.
“Dana otsus manfaatnya ada, namun karena beban terlalu besar, sehingga orang menilai otsus tak mendorong pembangunan. Padahal secara tidak langsung, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi berjalan,” ujarnya.
Ditambahkan, Papua ini tak bisa hanya satu provinsi. Harus dibagi beberapa dan wilayah Selatan paling siap dimekarkan menjadi PPS. (WN-kobun)