Oleh : Thomas K Swalar
Guru SMAN 1 Loang, Nagawutung, Lembata
WARTA-NUSANTARA.COM-Sebuah pertanyaan yang terlontar ketika dihadapanTim Penguji Calon Kepala Sekolah, untuk wilayah Maumere, Flores Timur dan Lembata.
Waktu itu apa yang saya jawab,” masih dalam proses cetak”, begitu jawaban saya terhadap Tim Penguji Calon Kepala Sekolah Tingkat SMA.
Pertanyaan tidak berhenti sampai disitu, kalau anda sedang proses cetak, Judul Buku apa yang anda tulis?, begitu pertanyaan berikutnya. Saya menjawab “ Judulnya Deiksis Persona Bahasa Lamaholot Dialek Lamaholot Tengah.
Saya terus digiring dengan pertanyaan yang berhubungan dengan bahasa daerah Lamaholot, dan batas-batas wilayah pembagian dialek dalam bahasa Lamaholot tersebut.
Seandainya saya jadi kepala sekolah,saya akan menjadikan sekolah yang saya pimpin sebagai sekolah yang mencintai Literasi baik oleh para pendidik maupun siswa.
Masih ada satu harapan besar yang kini mulai nampak,bisa menjadi seorang Penulis.
Harapan besar ini tidaklah mudah untuk mencapainya,selain rajin membaca karya para penulis,juga dibutuhkan kemauan untuk menulis.
Waktu itu saya sudah bergabung dengan Media Guru Indonesia yang di komandani oleh Pak Muhammad Ikhsan.
Lewat wadah ini,para anggota di berikan tantangan untuk menulis setiap hari yang di kirim ke blog yang bernama gurusiana.
Jika ingin karya karyanya bisa dibukukan maka harus mengikuti kelas Menulis yang rutin diadakan oleh Media Guru Indonesia.
Nama kelas Menulis tersebut adalah SAGUSABU ( satu guru satu buku), dengan mengikuti kelas Menulis tersebut baik secara tatap muka ( sebelum Pandemi) maupun secara online.
Di kelas Menulis tersebut para peserta diberikan materi yang berkaitan dengan menulis sampai bisa di bukukan.
Pemberian materi biasanya dilakukan tiga kali pertemuan lewat zoom,dan satu bulan lewat groupwa.
Waktu satu bulan tersebut, setiap peserta diberikan untuk mempersiapkan naskah tulisan yang hendak dibukukan.
Banyak ilmu yang diperoleh peserta dari kelas kelas Menulis tersebut, kalau dulunya tidak bisa lewat Media Guru Indonesia, sekarang sudah menjadi sebuah kebiasaan.
Lewat kelas Menulis tersebut saya sudah menerbitkan satu buku solo( kumpulan puisi) dan satu lagi masih dalam proses cetak.
Setelah bergabung dengan Media Guru Indonesia, banyak sekali tawaran untuk menulis bersama yang akan menghasilkan karya Antalogi.
Sudah belasan karya Antalogi yang saya hasilkan.
Memang benar apa yang dimaksud para penguji calon kepala sekolah waktu itu.
Menjadi seorang pemimpin haruslah yang pertama berbuat sehingga bisa ditiru oleh bawahan.
Berkat Menulis tulisan kita bisa dimuat di media sosial/ media online,sebut saja Warta Nusantara, sudah banyak memuat tulisan- tulisan saya.
Kini berkecimpung di Komunitas Menulis Bersama ( KMB).
Loang,26 Juni 2021