ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Oase Kehidupan Minggu, 27 Juni 2021

Oleh : Romo Antonius Prakum Keraf,PR

WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, MInggu Biasa XIII Thn B/I: 27 Juni 2021|Keb. 1: 13-15; 2:23-24|Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b|2Kor.8:7;9,13-15|Mrk.5: 21-43|Allah tidak menciptakan racun maut| RACUN, zat yang masuk melalui tubuh dengan berbagai cara, mengganggu keseimbangan tubuh kita dan menimbulkan sakit-penyakit bahkan kematian. Racun maut itu ada karena manusia berbalik dari Allah.

Mereka menjadi kaki tangan setan, mengerjakan segala sesuatu yang membawa maut! Racun itu bisa berupa zat berbahaya juga dalam bentuk kekerasan, kebencian yang membawa maut! (Keb. 1: 13-15; 2:23-24) Apakah kita sedang menjadi kaki tangan iblis, pembawa maut termasuk tidak tertib dengan protocol kesehatan melawan virus corona saat ini, melawan kebencian dan kekerasan dalam keluarga?

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Bersyukurlah jika saat ini kita masih sehat. Allah menghidupkan kita, mengangkat kita dari dunia orang mati! (Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b) Apakah kita selalu bersyukur untuk anugerah kesehatan hingga saat ini ketika banyak orang menjadi korban keganasan virus corona? Obat untuk melawan sakit penyakit saat ini yaitu ‘pelayanan kasih’.

Kita dapat terlibat dalam pelayanan kasih jika kita sendiri ‘kaya dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan dan dalam kesungguhan untuk saling membantu’ (2Kor.8:7;9,13-15) Apakah kita terlibat dalam pelayanan kasih menjaga kesehatan disi sendiri dan orang di sekitar kita? Yesus berjalan keliling bukan untuk menyebarkan virus corona atau racun maut melainkan menyebarkan cintakasih! Cintakasih itu mirip dengan vaksin kekebalan tubuh melawan sakit penyakit dan kelemahan!

RelatedPosts

Kita dapat menghabiskan milik kita untuk berobat kemana saja tetapi sangat memalukan jika kita tidak saling mengampuni!! (Mrk.5: 21-43) Apakah kita sedang mengalami kesulitan untuk hidup berdampingan secara damai? Sejauhmana saya menjadi pelayan kasih atau penyebar racun maut? (RD Antonius Prakum Keraf)*

Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *