MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Direktur Papua Language Institute (PLI), Samuel Tabuni mengungkapkan, Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mempunyai mata hati sangat ‘tajam.’
Itu ditandai terobosanya melakukan kerjasama dengan PLI untuk pengiriman puluhan anak Marind yang akan ke luar negeri tahun depan mengenyam pedidikan di sejumlah perguruan tinggi baik jenjang S1 dan S2.
Demikian disampaikan Tabuni saat dihubungi Warta Nusanntara melalui telpon selulernya Senin (5/7/2021). Unntuk diketahui, kini puluhan anak Marind itu sudah berada di Jayapura dan sedang dalam bimbingan oleh dosen PLI.
Dikatakan, anak-anak Marind, akan mengikuti pembinaan mulai dari karakter seperti kepemimpinan, keberanian memimpin, leader ship- hubungan mereka dengan Tuhan serta membangun kepercayaan diri.
Selain itu, menurut dia, juga beberapa bahasa yang menjadi sasaran tempat kuliah di luar negeri. Juga bimbingan sains serta matematika.
Khusus jumlah, jelas dia, yang dibimbing dan didampingi di salah satu asrama di Jayapura, tidak sampai 100 orang. Awalnya saat mendaftar, jumlah mencapai 150 orang. Hanya saja setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, banyak jatuh.
Selain itu, ada yang jatuh di akademik. Lalu menyesuaikan arahan Bupati Mbaraka agar yang difokuskan untuk dikirim adalah anak-anak Marind. Dengan demikian, bukan Marind, tak diikusertakan ke Jayapura untuk persiapan serta bimbingan selama setahun.
Ditanya yang sedang dilakukan PLI terhadap puluhan anak Marind sekarang, Tabuni mengaku, mereka baru selesai orientasi sekolah ‘ala PLI. Dalam satu atau dua hari kedepan yakni testing beasiswa BPSDM.
Selama setahun di Jayapura sebelum dikirim ke beberapa PT di luar negeri, semuanya ditampung di asrama sekaligus dijaga oleh bapa asrama yang dipercayakan.
Khusus tenaga dosen, menurutnya, kurang lebih 20-an orang. Umumya adalah dosen orang asli Papua yang selesai S2 dan S3 dari sejumlah perguruan tinggi di luar negeri.
“Sekali lagi saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Pak Bupati Merauke dengan terobosan yang diambil. Beliau memiliki mata dan hati sangat tajam melihat situasi yang terjadi terhadap suku Marind. Karena suku ini sedang minoritas, padahal memiliki potensi sumber daya alam luar biasa,” ujarnya.
Seharusya, kata Tabuni, sumber daya manusia (SDM) orang Marind disiapkan jauh-jauh hari. “Sekali lagi, apa yang dilakukan Romanus Mbaraka sangat luar biasa,” ungkapnya.
Ditambahkan, selain aspek kekayaan berlimpah di bumi Anim Ha, di depan mata akan dimekarkan daerah ini menjadi Provinsi Papua Selatan (PPS). “Ya, kalau manusia Marind tak mampu, tentu tak bisa menahkodai provinsi ini,” ujarnya. (WN-kobun)