MERAUKE, WARTA NUSATARA- Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Agung Merauke, Pastor Hengky Kariwob, MSC mengusulkan agar aktivitas ibadah di gereja, masjid maupun pura agar ditiadakan sementara waktu.
Pelaksanaan ibadah lebih baik melalui live streaming. Itu dengan tujuan untuk menghindari kumpulan umat. Jika suasana sudah normal kembali, dimana covid-19 turun, baru bisa berkumpul untuk ibadah seperti biasa.
Hal itu disampaikan Vikjen saat pertemuan para tokoh agama bersama Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT di auditorium kantor bupati Senin (12/7/2021).
Untuk diketahui, jumlah pasien covid-19 yang diisolasi sekaligus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat maupun melakukan karantina mandiri di hotel maupun rumah masing-masing mencapai 400 lebih orang. Sedangkan angka kematian menembus 81.
Lebih lanjut Vikjen mengatakan, dibandingkan dengan muculnya covid-19 pertama 2020 silam, langsung disikapi dengan cepat antara pemeritah bersama tokoh agama. Dimana dikeluarkan surat edaran untuk tak ada ibadah di gereja, masjid maupun pura.
Sehingga system yang digunakan saat itu adalah live streaming di rumah ibadah. Kebijakan dan kesepakatan diambil bersama hingga sampai situasi normal.
Untuk situasi sekarang, jelas Vikjen, lebih berbahaya. Karena angka pasien covid-19 maupun yang meninggal terus mengalami peningkatan.
“Betul bahwa Bupati Merauke, telah mengeluarkan surat edaran terkait pembatasan umat di rumah ibadah. Hanya bagi saya itu agak longgar. Lebih tepat kalau ibadah di gereja, masjid maupun pura dihentikan sementara waktu dan hanya dengan live streaming,” pintanya.
Ditambahkan, jika ibadah tetap dilakukan di tengah situasi begini, tak menutup kemungkinan terjadi penyebaran.
“Olehnya saya meminta adanya kesepakatan kita bersama tokoh agama. Sehingga dapat ditindaklanjuti pemerintah dengan mengeluarkan surat edaran,” ujarnya. (WN-kobun)