MERAUKE, WARTA NUSANTARA- “Orang Merauke tak mungkin meninggal lantaran kelaparan, saya percaya itu. Karena Tuhan memberikan ikan di got, batang ubi yang dibuang, tetap tumbuh baik dan menghasilkan singkong. Belum lagi ada beras, sayur-sayuran, telur ayam serta daging, semua ada disini.”
Hal itu disampaikan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka kepada sejumlah wartawan Senin (26/7/2021). Menurutnya, lebih baik kehilangan uang Rp 300.000, dari pada mencelakakan seluruh nyawa dalam satu keluarga.
Dengan rendah hati dan sungguh-sungguh, Bupati Mbaraka meminta kepada masyarakat mematuhi protocol kesehatan (prokes) yang berlaku, apalagi belakangan muncul varian delta yang lebih ganas.
Memakai masker, mencuci tangan serta menghindari kerumunan, wajib dilakukan. Lalu lebih banyak di rumah. Kalau keluar, seperlunya. Juga jangan berkumpul, karena itu sangat rentan tertular covid-19.
Awalnya, jelas bupati, perkembangan jumlah covid-19 sangat baik. Dimana hanya tersisa satu orang. Namun kini telah naik drastis mencapai 500-an orang terkapar.
“Ingat bahwa covid-19 varian delta, perkembangannya sangat cepat. Kalau satu kena, pasti keluarganya juga. Lebih bahaya lagi, varian dimaksud, peluang merenggut nyawa hingga 99 persen, apalagi terdapat penyakit bawaan,” tegasnya.
Olehnya, masyarakat diingatkan tidak menganggap remeh dengan covid-19. “Banyak orang mengatakan kepada saya, bagaimana kita mau cari uang? Betul bahwa uang itu penting, namun keselamatan jiwa jauh lebih penting,” katanya.
Jika hari ini seorang pedagang membawa pulang uang Rp 300.000, namun terjagkit covid-19, tentu akan mengancam keselamatan keluarga di rumah, mulai dari isteri hingga anak-anak. (WN-kobun)