MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Benjamin Latumahina serta dua wakil ketua, Hj. Marotus Solikah serta Dominikus Ulukyanan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Negara (GN) Selasa (27/7/2021) itu, tidak lain membicarakan agar dalam sidang perubahan atau sebelum, dilakukan recofusing (perubahan kebijakan anggaran), sehubungan penanganan pasien covid-19.
Apalagi, jelas bupati, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan Merauke masuk dalam PPKM level 4. Artinya daerah ini dengan tingkat kematian maupun terpapar covid-19 sangat tinggi.
“Kamis pekan lalu, meninggal dunia akibat terpapar covid-19 sampai sembilan orang. Hari ini saja hingga pukul 11.00 WIT, saya dapat laporan dua telah meninggal dunia. Kita belum tahu sampai malam, apakah jumlah bertambah atau tidak,” ujarnya.
Dengan meningkatnya pasien covid-19, maka dilakukan rapat bersama pimpinan dewan untuk penambahan anggaran senilai Rp 10 milyar dari APBD Kabupaten Merauke sebagai stimulan untuk pelayanan kesehatan.
“Memang APBD induk ditetapkan 1,9 triliun lebih, namun sesungguhnya pendapatan asli daerah (PAD) tak sampai Rp 170 milyar. Sehingga kita mengalami kekurangan sekitar Rp 200 milyar,” ungkapnya. (WN-kobun)