JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menutup pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap 1 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerjasama dengan Relawan 4 Pilar MPR, Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Motor Besar Indonesia (MBI), Forum Komunikasi Putra-Putri TNI-Polri dan Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI), Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), Hotel Sultan Jakarta, serta RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
“Melalui kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan pada 22-29 Juli 2021 ini, kita telah menyuntikan vaksin Covid-19 dosis ke-1 terhadap sekitar 10.000 pelajar SMP, SMA, Madrasah Aliyah, dan Pesantren, masyarakat umum serta penyandang disabilitas. Kegiatan ini telah mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Jakarta pada khususnya, sekaligus menjadi contoh agar Dinas Kesehatan di daerah lainnya bisa menggandeng Ormas untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (29/7/21).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, hingga 28 Juli 2021, pelaksanaan vaksinasi dosis-1 di DKI Jakarta sudah diberikan kepada 7.326.205 warga. Sementara vaksinasi tahap ke-2 sudah diberikan kepada 2.410.672 warga. Sedangkan secara nasional, dari 208.265.720 target warga yang akan divaksinasi, pemberian vaksin dosis ke-1 sudah diberikan kepada 46.053.004 warga, serta dosis ke-2 sudah diberikan kepada 19.354.329 warga.
“Dengan mempercepat vaksinasi, kita sedang berjuang agar tidak menjadi epicentrum baru pandemi Covid-19 setelah India dan Brasil. Melalui vaksinasi, selain turut serta membentuk herd immunity, kita juga meminimalisir dampak buruk apabila suatu hari nanti terpapar virus Covid-19. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan New England Journal of Medicine, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang sudah divaksin memiliki gejala yang ringan dan lebih cepat sembuh jika terinfeksi,” jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menerangkan, masyarakat tidak perlu khawatir menerima vaksinasi Covid-19 karena sudah terjamin keamanan dan kehalalannya. Di berbagai negara lain pun juga melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap warganya.
“Terlebih saat ini, sertifikat vaksinasi Covid-19 telah menjadi syarat perjalanan jarak jauh serta berbagai kegiatan lainnya. Di negara lain pun, seperti Austria, Denmark, Perancis, Jerman, Inggris, China, hingga Amerika Serikat, juga menerapkan syarat vaksinasi bagi warga yang ingin melakukan kegiatan tertentu,” terang Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga harus mulai mempersiapkan diri memperbanyak stok vaksin Covid-19, mengingat kedepannya antusias masyarakat yang ingin menerima vaksinasi akan semakin besar. Saat ini stok vaksin Covid-19 nasional hanya sekitar 22 juta dosis, hanya cukup untuk satu bulan kedepan.
“Indonesia memang memiliki sekitar 152.907.880 dosis vaksin dari berbagai merk seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Moderna. Namun tidak seluruhnya berbentuk vaksin jadi siap suntik. Sekitar 30 juta dosis masih berbentuk bulk yang masih harus diproduksi oleh Biofarma dan diuji mutu oleh BPOM. Karenanya Biofarma perlu mempercepat produksi, dan BPOM harus mempercepat pengujian mutu, sehingga stok vaksin nasional bisa kembali meningkat,” pungkas Bamsoet. (*/WN-VM)