MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Merauke, dr. A. Tandu’k bersama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, dr. Yeni Mahuze serta sejumlah dokter lain, mendatangi Polres Merauke, sekaligus melaporkan akun NR serta AD yang menyebut para dokter mata duitan. Juga mengancam membakar para tenaga kesehatan (nakes) serta rumah sakit.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) III, Ipda H. Umanahu kepada sejumlah wartawan Jumat (30/7/2021) membenarkannya. “Betul saat ini Direktur RSUD bersama IDI serta sejumlah dokter lain membuat laporan terhadap dua nama akun dimaksud,” ujarnya.
Dikatakan, komentar dua nama dalam akun tersebut, bermula dari kasus lakalantas. Dimana saat itu korban dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Selasa 27 Juli 2021 untuk menjalani perawatan. Beberapa saat kemudian, meninggal dunia.
Lalu tenaga medis melakukan swab terhadap korban dan dinyatakan positif covid-19. Namun pihak keluarga tak menerima baik, sehingga mengambil paksa jenazah itu.
Dari situ, lanjut Umanahu, beredar di media sosial dua akun berinisial NR serta AD yang menulis status, dokter di Merauke mata duitan serta mengancam membakar rumah sakit serta para tenaga medis.
Kedua akun tersebut, satunya menyebut dokter di Merauke mata duitan. Lalu satunya mengancam membakar rumah sakit serta semua tenaga medis.
“Jadi ada dua laporan dibuat. Satunya adalah pengancaman serta satu lagi pencemaran nama baik,” ungkapnya.
Ketua IDI Kabupaten Merauke, dr. A.Tandu’k mengatakan, langkah yang diambil dengan melaporkan kedua akun di Polres, lantaran telah mengarah kepada pengancaman serta pencemaran nama baik.
“Kami minta kepolisian dapat mengusut tuntas dan memproses hukum kedua oknum tersebut,” pintanya. (WN-kobun)