WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Sabtu: 31 Juli 2021|Im. 25:1.8-17|Mzm. 67:2-3,5.7-8|Mat. 14:1-12|Jangan saling merugikan|TAKWA pada Allah memperkaya hidup kita dengan segala kebajikan! Salah satu kebajikan, yaitu ‘mengusahakan perdamaian’. Bangsa Israel bahkan merayakan hari raya perdamaian dengan memaklumkan kebebasan bagi segenap warganya!
Kebebasan bertanggungjawab menjadi pilihan utama dengan tuntutan dasar ‘mereka tidak boleh saling merugikan’. Hanya orang yang tidak takwa kepada Allah dapat memperkaya diri sendiri dengan merugikan orang lain! (Im. 25:1.8-17) Apakah kita mengusahakan perdamaian dengan tidak saling merugikan karena percaya Allah memperkaya hidup kita? Orang takwa bersaksi, ‘Allah senantiasa memberkati kita. Tanah tempat kita pijak, kita olah akan memberi hasil melimpah’.
Orang takwa tidak perlu takut menghadapi tantangan di depan mata’. Bukankan Allah memelihara kita dengan kebijaksanaan-Nya yang sulit kita mengerti dengan akal pikiran manusiawi? (Mzm. 67:2-3,5.7-8) Mengapa kita sering takut lalu saling menindas, saling menggigit? Bukankah itu sebab dari kegagalan kita merawat kesetiaan pada Allah sumber kehidupan kita? Herodes membuat keputusan yang berdampak pada kehancuran moralitas dirinya dan tugas pelayanannya! Dia bukan takwa kepada Allah kebenaran, keadilan dan perdamaian melainkan kepada sumber kejahatan yang menghancurkan hidupnya yaitu ‘Herodias, selingkuhannya’. (Mat. 14:1-12)
Mengapa kita sering takut berpegang pada kebenaran, bahkan menutup-nutupi kebenaran itu sendiri dengan saling merugikan? Sejauhmana saya setia pada Allah perdamaian, kebenaran dan keadilan dengan tidak membuat keputusan yang merugikan orang lain? ** (RD Antonius Prakum Keraf)*