MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Dalam pertemuan Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT bersama Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nevil Muskita, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta sejumlah teaga dokter, terungkap fakta baru.
Dimana ada klinik dalam kota bisa bermain ‘nakal’ dengan memanipulasi hasil rapid antigen masyarakat. Caranya adalah ketika seseorang dinyatakan positif covid-19, hasilnya dapat dirubah menjadi negatif.
“Ini fakta yag terjadi selama ini. Jadi orang yang sudah jelas covid-19, hasil rapid antigen, dapat dirubah negatif. Dengan cara seperti demikian, maka akan menambah penularan kepada orang lain,” ungkap salah seorang dokter dalam pertemuan di Gedung Negara Senin (2/8/2021).
Mendengar penyampaian sejumlah dokter, Bupati Mbaraka geram dan langsung bereaksi. “Saya minta besok semua pengelola klinik dikumpulkan disini untuk diberikan penegasan kembali,” katanya.
Mestinya, jelas bupati, ketika sudah dinyatakan positif covid-19, tak boleh ada permainan petugas di klinik mengeluarkan surat kalau bersangkutan negatif. Itu sangat rawan, karena pasti akan menularkan kepada orang lain.
Ditegaskanya, jika ada bukti autentik dikatongi, pihaknya tak segan-segan mencabut izin operasional dari klinik bersangkutan. Karena yang dilakukan sangat fatal dan merugikan banyak orang. (WN-kobun)