LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata, Pakalis Ola Tapobali selaku Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Bapperjakat) kini ditugaskan Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Lembata, Thomas ola memimpin Tim untuk menyusun mutasi para pejabat Eselon 2, Eselon 3 dan Eselon 4 lingkup Pemkab Lembata sesuai sistem dan regulasi yang berlaku.
Hal tersebut diungkapkan Sekda Tapobali ketika mendampingi PLT Bupati Lembata Thomas Ola ketika beraudensi dengan berbagai elemen masyarakat Lembata untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran , masukan dan kritikan agar ditindak lanjuti dalam sisa masa jabatan ini, Rabu, 4/8/2021, di Rujab Bupati Lembata, Kota Baru, Lewoleba. Hadir pula, Asisten I, Aloysius Buto, Asisten II, Kedang Paulus, dan Asisten III, Wens Pukan.
Menurut Sekda Tapobali, saat ini pihaknya bersama Tim sedang menghimpun data pejabat data menyusun pejabat yang memenuhi syarat menduduki jabatan, kompetensi, Rekam Jejak, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Jobfit dan tidak terlibat kasus hukum hasil temuan Inspektorat dan kasus moral lainnya menjadi pertimbangan penting dalam penataan birokrasi. “Banyak pejabat pasti dinonjobkan dan bahkan sangat mungkin turun jabatan karena terlibat kasus hukum maupun moral. Dalam mutasi ini kita libatkan Inpektorat karena data kasus dan temuan terhimpun lengkap pada instansi ini”, ungkap Tapobali, lulusan STPDN Jatinangor, Bandung.
Selain itu, lanjut Sekda Tapobali, ada sejumlah pejabat eselon III A bakal dikembalikan ke jabatan yang tepat sesuai kompetensi karena pangkatnya lebih rendah yang memim pejabat dibawahnya namun pangkatnya lebih tinggi. Hal ini justeru melanggar regulasi. Masa pejabat pangkat lebih rendah memimpin pejabat yang pangkatnya lebih tinggi. Makanya, kita kembalikan ke posisinya.
Mutasi penting lainnya, lanjut Tapobali, pelantikan para Kepala Sekolah baik SD/SMP secara definitif dan penempatan guru sesuai kebutuhan rombongan belajar serta guru mata pelajaran. Sesuai data, terdapat ASN atau Guru suami-istri yang selama ini dimutasikan berpisah karena wilayah tugas yang berbeda, pasti dikembalikan untuk bertugas pada satu tempat demi keutuhan keluarga, dan hal itu sudah dilakukan.
Sekda Tapobali menjelaskan, ada 4 langkah prioritas yang saat ini dilakukan oleh PLT Bupati Lembata, adalah penanganan masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi keluhan rakyat karena antrian panjang, ia mengatakan, Pemkab Lembata sudah mengundang rapat bersama PT Hikam Lembata dan PT Yasindo bersepakat untuk menjamin stok BBM dengan menggunakan armada angkutan laut yang ada dengan tetap bertanggungjawab atas resiko yang kelak terjadi misalnya, adanya kebakaran.
Sedangkan tentang Pelabuhan Lewoleba, Pemkab Lembata tengah mendata ada wilayah penguasaan pelabuhan, dimana ada area menjadi milik Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementeruan Perhubungan dua sertifikat arah Timur pelabuhan dan 1 sertifikat dikuasai Pemkab Lembata arah Barat pelabuhan Lewoleba. Yang menjadi milik Kementerian Perhubungan kita serahkan untuk dikelola sendiri, dengan pertimbangan ke depan pasti dilengkapi sarana dan fasilitas pelabuhan yang lebih memadai dan milik Pemkab juga akan dikelola secara baik.
Tentang pembangunan, pengaspalan jalan dan penataan di Kota Lewoleba, jelas Tapobali juga menjadi prioritas yang saat ini tengah dikerjakan. Menurut Sekda, bukan hanya soal pengaspalan jalan saja, tapi aspek lainnya juga jadi prioritas antara lain drainase diatur secara baik agar adanya luapan banjir, pengelolaan sampah kota, penataan Ruang Terbuka Hijau dan penataan lampu jalan di Kota Lewoleba. **(WN-01)**