LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Mantan Anggota DPRD Kabupaten Lembata, Bediona Philipus dan Servas Ladoangin menilai managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba, Kabupaten Lembata masih memprihatinkan sehingga sangat perlu dirombak dan ditata kembali secara lebih profesional termasuk aspek pelayanan kepada pasian masih dibawah standar pelayanan prima.
Pandangan kedua tokoh Pemuda dan politisi, Bediona Philipus dan Servas Ladoangin tersebut disampaikan secara transparan dihadapan Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Thomas Ola saat audensi dengan berbagai elemen masyarakat yang diundang memberikan ide, pikiran, gagasan dan kritikan sebagai masukan bagi PLT Bupati Lembata untuk di eksekusi dalam rentang sisa masa kepemimpinan 9 bulan lebih.
Pertemuan di Rumah Jabatan Bupati, Kota Baru, Lewoleba, Rabu,4/8/2021, berjalan dalam suasana semangat kekeluargaan dalam bingkai Slogan,”Taan Tou” , PLT Bupati Thomas Ola didampingi Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali, Asisten l, Aloysius Buto, Asisten ll, Kedang Paulus, dan Asisten lll, Wens Pukan.
“Pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) terhadap para pasien dinilai belum sepenuh hati terkadang tanpa senyum ramah. Bahkan pelayanan paramedis terkesan bekerja dalam tekanan karena managemen RSUD yang dipimpin oleh orang yang belum tepat dan butuh prombakan total. Karena itu, kami minta, Direkturnya diganti saja sesuai kebijakan PLT Bupati dalam penataan birokrasi lingkup Pemkab Lembata,” tegas Bediona Philipus dan Servas Ladoangin.
Keduanya lebih lanjut mengatakan, dalam kaitan dengan pelayanan pasien Covid-19 juga masih memprihatinkan dengan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) yang terbatas , ruang ganti pakaian tidak memadai dan Kamar Mandi/WC hanya satu saja menyulitkan pelayanan secara cepat.
“Namun kami patut apresiasi kepada PLT Bupati Lembata yang dengan sikap bijak menanda tangani kerjasama dengan dua Rumah Sakit Swasta, RS Bukit dan RS Damian dalam pemberlakukan BPJS bagi masyarakat jika hendak berobat di kedua RS tersebut,” ujar Bediona Philipus.
Pada kesempatan itu, Bediona Philipus juga menyatakan prihatin bahwa berdasarkan data prosentase penduduk Lembata 87 % adalah petani/Nelayan dari sekitar 130.000 penduduk Lembata, tapi sentuhan anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Pertanian hanya sekitar Rp 6 miliar lebih saja. Karena itu, kebijakan pembangunan ke depan mesti diprioritaskan.
Sementara Servas Ladoangin, juga menyatakan sangat menyayangkan Rumah Jabatan Bupati Lembata yang adalah Rumah Harapan Rakyat Lembata yang bernilai sejarah selama ini ditelantarkan sejak pak Ande Manuk dan Alm Yentji Sunur. Syukurlah saat ini PLT Bupati Lembata memulai beraktivitas di Rumah Harapan ini. “Terus terang, kami sangat prihatin Rumah Jabatan Bupati yang adalah Rumah Harapan Rakyat Lembata ditelantarkan dan tidak terawat. Padahal punya nilai sejarah dalam perjuangan otonomi Kabupaten Lembata yang dimulai dari rumah ini. Karena itu, saya minta PLT Bupati Lembata meski hanya semalam harus bisa menginap disini”, ungkap Servas serius.
Dalam audensi tersebut, Servas Ladoangin menyatakan bersukur atas insiatip PLT Bupati magendakan rapat hari ini disini sungguh sangat tepat. Karna rumah ini adalah rumah Harapan Masarakat Lembata, untuk mexampaikan aspirasi tapi kedua alm bupati telah menelantarkan kurang lebih hampir 20 tahun oleh alm Ande dan Yance.
Untuk itu, tandas Servas Ladoangin, sisa waktu 9 bulan 10 hari perhari ini
Artinya apa.? Ijinkan kami boleh menganalogikan bahwa mulai hari ini Pa” Thomas Ola sebagai Kepala Daerah harus bersetubuh dengan Rumah Harapan ini, agar dapat melahirkan Harapan-Harapan, sejak Musawarah Besar Masarkat Lembata (Mubesrata) dan cita-cta Otonomi Daerah sama seperti seorang bayi dalam rahim ibunya.
Mantan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lembata, Servas Ladoangin meminta PLT Bupati Lembata untuk kembalikan sistim pemerintahan daerah Kabupaten Lembata ini sesuai regulasi kekinian baik program dan kegiatan maupun para pejabat ASN serta hindari kebijakan-kebijakan yang merugikan kepentingan umum.
Pada akhir aspirasinya, Servas Ladoangin meminta PLT Bupati agar melindungi bahkan Selamatkan masyarakat Lembata dari Covid ’19 dengan cara pembenahan RSUD Lewoleba sesuai dengan standar fungsi pelayanan kemanusiaan kesehatan. Mengembalikan makna Slogan Taan Tou karena selama 9 tahun 2 bulan masarakat sudah terbelah berkeping-keping. Setelah pelantikan Pa”Thomas, entah kapan.. Jadikan Bupati Lembata seperti gambaran dirimu.
Terima kasih. **(WN-01)**