MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT didampingi musyawarah pimpinan daerah (Muspida) mengunjungi tiga distrik yakni Kimaam, Ilwayab serta Okaba.
Muspida yang mendampingi bupati yakni Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, H. Marotus Solikah, Dandim 1707 Merauke, Letkol Rois Edy Susilo, Wakapolres Merauke, Kompol Leonardo Yoga, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nevil Muskita, sekretaris pribadi, Corneles Upessy serta ajudan, Guntur Difinubun.
Dari pantauan Warta Nusantara Sabtu (14/8/2021), pertemuan bersama di setiap distrik, tak melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak. Hanya kepala distrik, kapolsek serta danramil serta kepala kampung. Itu dengan tujuan menjaga protokol kesehatan, lantaran jumlah yang terpapar covid-19 maupun meninggal dunia jumlahnya sangat banyak dalam dua bulan terakhir.
Di Distrik Kimaam, Bupati Mbaraka mengatakan, virus yang berkembang sekarang, bukan lagi covid-19 biasa, namun varian delta dengan penularan sangat cepat.
Lalu, penyebaran tidak hanya kepada orang tertentu, tetapi siapa saja, entah masyarakat biasa, rohaniawan maupun pejabat serta tenaga medis. Jadi merata ke semua golongan.
Khusus angka kematian akibat covid-19, lanjut Bupati Mbaraka, rata-rata dalam sehari antara 4-11 orang. Dengan demikian, jika dikalkulasi dalam sebulan, mencapai 300 orang meninggal. Kondisi tersebut sudah sangat tak normal lagi.
Olehnya Bupati Mbaraka kembali mengingatkan kepada semua masyarakat, termasuk orang asli Papua (OAP) agar tak mengangap remeh dengan covid-19.
“Nasehat saya ini agar dapat didengar dan dilaksanakan oleh masyarakat Kimaam. Sekali lagi, jangan anggap remeh covid-19, apalagi varian delta yang penyebarannya sangat cepat,” pintanya.
Biasanya, menurut bupati, orang Kimaam selalu duduk dalam jumlah banyak. Dengan penyebaran covid-19 yang merata diberbagai tempat, agar dibatasi dulu. Ini untuk menjaga agar tak terjadi penularan ke banyak orang. (WN-kobun)