LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Lembata Thomas Ola, menyerahkan Sumur Bor kepada Gabungan Kelompok Tani Nelayan (Gapoktan) Desa Amakaka, Kecamatan Ileape, Kabupaten Lembata untuk dimanfaatkan secara baik meningkatkan produksi, mendukung hasil suplai jagung agar dapat di ekpor ke Surabaya, Jawa Timur. Penyerahan Sumur Bor hari ini Senin (16/08/21) dengan kemasan “seremonial” bertajuk serah terima Pekerjaan Irigasi Tanah Dangkal Tahun 2020.
Menurut PLT Bupati Lembata, Thomas Ola, dengan sumur bor mestinya pola pertanian, terutama siklus penanaman bisa dilakukan dengan skema mulai bulan April dan panen pada bulan Juni. Bulan berikutnya yakni Juli dilakukan pembersihan kebun untuk ditanam lagi di bulan Agustus, Oktober panen, November bersihkan, Desember tanam tetapi itu sudah dengan air hujan.
Pembangunan sumur bor untuk Gapoktan Amakaka Desa Amakaka di Parek Walang Kecamatan Ile Ape telah selesai dikerjakan dan segera dimanfaatkan.
Hadir pada kesempatan itu, Asisten II Setda Lembata, Kedang Paulus, Kadis Perikanan Mahmud Rempe, Inspektur Lembata Abdul Sarabiti, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Longginus Lega, Kepala Bapelitbangda, Said Kopong, Camat Ile Ape Simon Langoday, Kades Amakaka Thomas Tiro dan sang“punggawa” yang memiliki “gawean” Kepala Dinas Pertanian Kanis Tuaq.
PLT Bupati Lembata mengapresiasi semua pihak yang turut serta memberikan kepedulian kepada Gapoktan dan masyarakat secara umum terdampak kekeringan di musim kemarau, termasuk di antaranya PPL. Sebagai ujung tombak kegiatan lapangan Thomas Ola mengharapkan agar PPL mampu memberikan “advis” untuk bisa mencipatkan produksi pertanian yang berdaya saing dan berkualitas sejalan visi dan misi menjadikan Lembata yang produktif tidak hanya dalam jumlah yang banyak tetapi juga berkualitas bagus supaya bisa bersaing. “Lembata yang produktif, Lembata yang bersaing untuk menghasilkan rakyat yang sejahtera,” tegas Thomas Ola.
.
Thomas mengatakan, hari ini dirinya datang ke Sebaun Parekwalang untuk melakukan penanaman perdana jagung dan menyerahkan kunci sumur bor dengan catatan pada waktu tertentu nanti Gapoktan ini harus memberikan “kelebihan” untuk bisa menyuplai hasil panen jagung ke Surabaya.
Untuk mendukung upaya tersebut, Thomas Ola mengharapkan agar luas lahan yang tersedia saat ini yang hanya seluas 0, 75 ha harus bisa ditambah lagi dengan perbandingan satu sumur bor melayani sekitar lima hektar lahan pertanian. Sementara menurut Kadis Pertanian saat ini ada tiga sumur bor yang dialokasikan untuk Gapoktan Amakaka dari 38 sumur bor yang tersebar di Kabupaten Lembata dan kelompok Gapoktan Amakaka merupakan kelompok kedua yang melakukan tanam di luar musim
Menurut Plt. Bupati Lembata Thomas Ola, dengan sumur bos mestinya pola pertanian terutama siklus penanaman bisa dilakukan dengan skema mulai bulan April dilakukan penanaman dan panen pada bulan Juni. Bulan berikutnya yakni Juli dilakukan pembersihan kebun untuk ditanam lagi dibulan Agustus, Oktober panen, November bersihkan, Desember tanam tetapi itu sudah dengan air hujan.b
“Ini teknologi baru (baca-sumur bor) yang membuat kita bisa mendapatkan manfaat jika kita berusaha keras,” tutur Thomas. Thomas Ola mengatakan jika sumur bor sumber air ini masih bisa ditambah, perhatikan juga keseimbangan ekosistim agar tidak mengganggu ketersedian air dalam tanah atau sumur dangkal. (Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lembata-Sultansabatani)