ADVERTISEMENT
google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Banjir Bandang Landa Ngada, Flotim dan Lembata

FLORES : WARTA-NUSANTARA.COM – Bencana tanah longsor dan banjir bandang melanda Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (4/9/2021). Banjir bandang juga melanda Flores Timur akibat hujan deras yang mengguyur Boru, sejumlah titik diterjang banjir seperti  Boru ibukota Kecamatan Wulanggitang, rumah warga dan sejumlah area pertanian terendam banjir. Sementara dari Kabupaten Lembata, Akses jalan yang menghubungkan desa Warawatung dan desa Lusiduawutun di Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata dilaporkan terputus akibat longsor, Jumat, 3 September 2021 dini hari.

Dari informasi yang dihimpun Jurnalis di Kabupaten Ngada, dua warga yang merupakan suami istri, Mikel jegot (39) dan Maria Goreti Diwu (38) dinyatakan hilang dan seorang anak, Milka Tuna (4) ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Sementara dua warga lainnya dilaporkan mengalami patah tulang kaki akibat tertimbun material banjir.

Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena saat konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada untuk terjun ke lokasi bencana dan memberikan bantuan kepada korban bencana.

google.com, pub-9566902757249236, DIRECT, f08c47fec0942fa0

“Tadi malam setelah mendapat informasi saya sudah koordinasi dengan BPBD Ngada untuk bawa bantuan seperti beras, makanan dan terpal,” ujarnya.

Wabup Raymundus mengatakan, Bupati Ngada Andres Paru turun ke lokasi pagi ini untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan dan membawa alat berat untuk melakukan evakuasi di lokasi bencana.

RelatedPosts

“Saat ini kami tengah berkonsentrasi melakukan pemulihan di lokasi bencana dengan memberi bantuan kepada korban banjir serta memperbaiki jembatan yang ambruk akibat banjir,” tutupnya.

Dilaporkan, banjir bandang melanda Flores Timur akibat hujan deras yang mengguyur Boru, sejumlah titik diterjang banjir seperti  Boru ibukota Kecamatan Wulanggitang, rumah warga terendam banjir, sejumlah area pertanian terendam.

Pantauan tim Media ini, pada hari Sabtu, 04/09/2021 di tempat kejadian. Tingginya curah hujan sejak Kamis, (03/09/2021) siang, beberapa sungai meluap sehingga menyebabkan rumah dan lahan pertanian warga setempat mengalami kerusakan  yang cukup parah.

Salah satu titik terparah terdapat di Lamalori yang terletak dalam wilayah Desa Hewa. Sungai Waikumang yang melintasi wilayah ini meluap dan menerjang lahan pertanian warga, merusak saluran irigasi dan area persawahan. Berapa rumah warga juga ikut terendam banjir. 

Lamalori Viktor Moa Bura korban banjir saat tim media menghubunginya, menuturkan bahwa “kebun saya mengalami kerusakan akibat bencana tersebut, saya bersama istri dan anak-anak  harus mengungsi pada tengah malam karena rumah kami berada di bantaran sungai jadi harus men mengungsi,” jelasnya.

Pekarangan rumahnya yang ditanami tanaman holtikultura sebagai salah satu sumber penghasilannya di masa pandemi Covid-19 hancur diterjang banjir. “Beruntung kami selamat,” kisahnya.

Sementara, Theresia Tewo Liwu, warga terdampak lainnya mengatakan bahwa Ia dan suaminya terpaksa harus lari ke pondok yang ada di kebun miliknya lantaran seisi rumahnya terendam banjir setinggi hampir satu meter. “Kami punya rumah penuh kotoran (lumpur, red.),” katanya sambil menyapu lantai rumahnya. Peristiwa banjir ini belum ada informasi terkait korban jiwa hingga berita ini ditayangkan namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Banjir juga melanda Kabupaten Lembata. Akibatnya, Akses jalan yang menghubungkan Desa Warawatung dan Desa Lusiduawutun di Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata dilaporkan terputus akibat longsor, Jumat, 3 September 2021 dini hari.

Longsor terjadi akibat hujan deras selama dua hari yang mengguyur wilayah Kecamatan Nagawutung.
Camat Nagawutung,  Mustan Boli ketika dihubungi Wartawan, menerangkan longsor tersebut membuat akses transportasi antar desa terhambat. 

“Sebenarnya hari ini desa Lusiduawutun bergabung bersama desa Idalolong melakukan Kegiatan penguatan panitia Pilkades 2021 oleh kecamatan. Tapi karena jalan putus, jadi tunda,” kata Mustan, Sabtu, 4 September 2021. Sebagai camat, dirinya sudah membuat laporan kepada Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali untuk meminta bantuan penanganan itu.  “Saya sudah koordinasi dengan kepala desa supaya segera buat laporan kepada Plt Bupati Lembata melalui camat,” ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Siprianus Meru berujar setelah mendapat laporan longsor dari pemerintah kecamatan Nagawutung, pihaknya bersama Dinas PUPR Kabupaten Lembata terlebih dahulu melakukan asesmen lapangan. Setelah itu baru dilaksanakan penanganan terhadap ruas jalan yang terputus itu. Dia berjanji penanggulangan dilakukan secepatnya.(*/PK-Tim Media/WN-01)



Related Posts

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *