MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menegaskan, dalam lima tahun silam, struktur anggaran, pendapatan dan belanja daerah (APBD) Merauke rusak total. Karena terjadi penurunan sangat signifikan.
“Saat menjabat periode 2011-2016, saya meninggalkan APBD Rp 2,4 triliun. Nah begitu terpilih dan menjabat kembali bersama Pak H. Riduwan (wakil), hanya terisa Rp 1,9 triliun,” ujar Bupati Mbaraka saat memberikan sambutan pada pembukaan Musda II Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Sabtu (11/9/2021).
Dikatakan, dari 1,9 triliun itu, terjadi defisit hingga Rp 90 milyar. Sementara nilai dimaksud, telah direncanakan untuk kegiatan dimana-mana. “Jadi saya boleh katakan bahwa struktur APBD Merauke lima tahun silam rusak berat,” tegasnya.
Untuk memperbaiki kembali, lanjut bupati, harus membutuhkan waktu dan tak secepat dibayangkan.
Hal lain disoroti Bupati Mbaraka yakni kelembagaan di pemerintahan setempat perlu diatur kembali. Karena di saat pemerintahan Frederikus Gebze-Sularso, ada pejabat yang memiliki golongan besar, namun menjadi staf.
Sebaliknya yang golongan kecil, dilantik menjadi pejabat. Ini perlu ditertibkan, karena menyalahi aturan. Intinya pemerintahan di lingkungan Pemkab Merauke perlu dinormalkan kembali.
Jika pemerintahan ditertibkan, tentu pelayanan kepada masyarakat akan berjalan lebih baik. “Ini saya sampaikan agar semua orang tahu tentang karut-marut pemerintahan lima tahun sebelumnya,” tegas bupati. (WN-kobun)