MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengingatkan kepada para jurnalis di Merauke agar tak membuat judul tulisan yang bombastis.
“Tata karma dalam menuangkan tulisan untuk dikonsumsi public, agar mengedepankan kaedah-kaedah jurnalistik. Sehingga tak menimbulkan polemik berkepanjangan,” pinta Bupati Mbaraka saat melakukan pertemuan bersama sejumlah wartawan cetak dan online di ruangan rapat kantor bupati Kamis (16/9/2021).
Dikatakan, setiap judul tulisan yang diangkat, agar tak membuat blunder. “Kalau rekan-rekan jurnalis tak paham dengan penjelasan yang saya sampaikan, bisa ditanyakan kembali. Sehingga ketika menuangkan dalam tulisan, tak mengundang kontroversi,” pintanya.
Para jurnalis, demikian bupati, adalah pemersatu bangsa. Juga sebagai jembatan komunikasi bagi semua rakyat. Dua fungsi atau tugas ini harus diperhatikan dengan baik.
“Sekali lagi saya minta agar saat mendesain suatu judul tulisan, harus memilih esensi yang jelas. Misalnya pernyataan penjualan miras ditutup, mestinya itu dijadikan sebagai judul. Jangan menampilkan judul berlebihan. Karena umumnya masyarakat Merauke setelah membaca suatu judul tulisan, langsung menanggapi tanpa menyimak secara baik isi,” katanya.
Intinya adalah seorang jurnalis tak menulis judul sembarang. “Kan kita semua ingin membangun negeri ini. Jadi jangan membuat perpecahan. Saya tahu diantara kalian semua jurnalis, ada yang suka dan tak suka dengan saya. Tetapi ingat bahwa negeri ini harus terus dibangun,” kritiknya. (WN-kobun)