LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Camat Lebatukan, Petrus Bote Leni merencanakan mencanangkan Deklarasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara Damai pada 5 oktober 2021 mendatang.
Diselah selah situasi perayaan misah syukur Bupati terlantik di Hadakewa Camat Lebatukan, Petrus Bote Leni, menuturkan rencananya bahwa akan ada Deklarasi Damai Pilkades serentak pada tanggal 5 Oktober 2021 karena 5 Oktober adalah tanggal yang memiliki nilai sejarah panjang di awal masa kemerdekaan Republik Indonesia, terutama Tentara Nasional Indonesia, adalah hari lahirnya para prajurit yang sebagi ujung tombak perdamaian di mana tanggal inilah, kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Tentara Nasional Indonesia.
Bukannya secara kebetulan Deklarasi Damai Pilkades serentak 2021 juga direncanakan jatuh pada tanggal 5 Oktober. Bagi sesuatu yang bernilai “magic”, syarat makna dan memiliki nilai sejarah. Pilihan tanggal 5 Oktober, setidaknya menjadi refleksi, mengenang lagi memoar indah masa silam, tentang Hadakewa kota sejarah Statmen 7 Maret 1954.
Camat Lebatukan Petrus Bote Leni, diselah-selah kegiatan misa syukur Pelantikan Bupati Lembata, Minggu (19/09/21) di Hadakewa mengatakan ingin meriwayatkan lagi statmen 7 Maret agar Lebatukan, tidak saja dikenang sebagai “cikal bakal” lahirnya otonomi Lembata, tetapi juga dikenang sebagai kota pertama di republik ini yang memprakarsai adanya “deklarasi damai Pilkades Serentak 2021”
Menurut Camat Pit Bote deklarasi yang diikuti 59 orang Bakal Calon Kepala Desa yang sudah mendaftarkan diri yang tersebar di 17 desa se wilayah Lera Gere – Lera Lodo dan wilayah pantai , bertujuan untuk menciptakan situasi aman, kondusif, persatuan dan kesatuan, tidak terprovokasi, menghindari fitnah, kekerasan, adu domba, pencemaran nama baik dan secara persuasif bisa menyelesaikan masalah dalam bingkai budaya dan adat istiadat Lamaholot, juga untuk memerangi hoaks.
Selain itu, menurut Camat Pit Bote Leni, deklarasi yang rencananya akan dihadiri Bupati Lembata Thomas Ola, juga bermaksud untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, khususnya dalam pelaksanaan Pilkades tahun 2021, sekalian juga mendukung TNI/Polri dalam pengamanan Pilkades Serentak dan secara konsisten menerapkan adaptasi kebiasaan baru protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Sebagai pimpinan wilayah, saya mesti melakukan deklarasi damai di tengah situasi Pandemi dan Pilkades Serentak 2021 untuk menciptakan situasi aman, damai, tertib, kondusif dan juga mengantisipasi atau mencegah penyebaran Covid 19,” tutur mantan Kadis PU Kabupaten Lembata ini.
Libatkan Kapolpos dan Danposramil Lebatukan
Camat Lebatukan Pit Bote Leni, menuturkan, dirinya terus melakukan kewaspadaan dini dengan melibatkan Kapolpos dan Danposramil Lebatukan untuk mendeteksi dan mencegah potensi konflik. Meskipun Ia tahu, sangat kecil kemungkinan terjadinya gangguan Kantibmas, karena orang – orang di wilayahnya masih memilki pertalian darah secara historis juga dipayungi adat istiadat dan budaya nenek moyang dalam kehidupan harian.
“Ada dua desa yang berpotensi konflik yaitu Desa Lewoleleng dan Desa Hadakewa, tetapi sekarang nyaman dan aman-aman saja. Kami sudah melakukan monitoring bersama Kapospol dan Danposramil Lebatukan sejak proses Pilkades Serentak ini bergulir di seluruh desa dalam wilayah Kecamatan Lebatukan. Saya pastikan, semua masih aman dan terkendali,”tegasnya.
Berikut Daftar Calon Kepala Desa Se-Kecamatan Lebatukan
Desa Lamatuka: Daniel Libu, Fransiskus Benediktus Boli. Desa Baopana : Kamilis Yeremias Lodan, Viktorius Bertinus Beda, Magun Fidelis, Christina Wona, Yohanes Soni Lengari. Desa Merdeka: Ireneaus Ole Wahon, Aloysius Laran, Marianus Boro, Yohanes Areb. Desa Hadakewa : Nikolaus Mado Losor, Klemens Kwaman, ST. Desa Lerahinga: Philipus Benesius Paong, Bernardus Saga Lepuen, Markus Daton. Desa Banitobo: Andreas Budi, Ignatius Koda. Desa Lamalela: Yohanes Don Bosko Tobe, Paskalis Lili, Rafael Kupang.
Desa Waienga : Ferdinandus Kewasa, Aprianus V.Rama, Bernabas Belia, Pius Syukur Lengari. Desa Tapobaran : Gabriel Soni Maing, Petrus Raphael Pelala Atawolo, Petrus Damianus Pito Maing, Petrus Ama. Desa Tapolangu : Bonefasius Gehi, Martinus Milu, Fransiskus Len Raring, Ramadan B. Paliwala, Damianus Dori. Desa Dikesare: Fransiska Wilhelmina K. L, Fransisko Raeng. Desa Lewoeleng : Kanisius Vinsensius E. Maing, Markus Korsini Raring. Desa Lamadale : Edigius Kedawu, SE, Yustinus Bapa Tapobali, Yoseph Paulus Bura Bataona, Yohanes Sasi, Gabriel Geri.
Desa Lodotodokowa : Yohanes Latu, Yohanes Lewan Leni, Yosef Naran, Yustinus Pare Latuan, Yohanes Bisa, Yohanes Atu. Desa Atakowa: Simon Lewerang, Kamilus Atu dan Yosef Magun. Desa Seranggoran: Simon Petrus W. Baoninang, Kalektus Yohanes Leba Mudapue, Heribertus Pito. Desa Balurebong : Arnoldus Yansen Lewa, Laurensius Brani Raring, Laurensius Bran Atawolo. (sultan sabatani-WN-01)