LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola, SE. M.Si menyatakan sangat membutuhkan pengawasan pembangunan. Tidak saja meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi penyambung informasi tetapi juga mengharapkan peran serta masyarakat Atadei dalam melakukan pengawasan pembangunan dan tidak membiarkan kontraktor bekerja sendiri, apabila pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disetujui untuk dimanfaatkan bagi kemajuan pembangunan Lewotana Lembata.
Hal ini disampaikan Bupati Thomas, sebagai awasan agar konstruksi jalan yang dihasilkan para kontraktor tidak cepat rusak. Sebagai “leadhership”, orang nomor satu Lembata, Bupati Lembata berkmitmen untuk “menjadikan” kualitas pekerjaan nomor satu, di Desa Lewogroma, Kecamatan Atadei, Sabtu, 25/9/2021.
“Karena kekuatan kualitas pembangunan kita itu ada di pengawasan,”tegas Bupati Thomas. .
Permintaan Bupati Lembata Thomas Ola ini, disampaikan ketika melakukan kunjungan kerja perdana ke desa Lewogroma, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, belum lama ini.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lembata Aloiys Muli Kedang, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Markus Labi, Kepala Dinas Koperasi Longginus Lega, Kepala Dinas Kesehatan dr. Manto Beyeng, Kepala Bapelitbangda Said Kopong, Sekretaris Dinas Pertanian Jack Wuwur, Kepala Dinas Pendidikan Silvester Samun, Assiten I Setda Lembata Aloisius Buto, , Ibu Ketua TP. PKK Kabupaten Lembata Maria N Sadipun, Camat Atadei dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata. Hadir juga ketua komisi III DPRD kabupaten Lembata, Antonius Molan Leumara dan anggota Komisi I DPRD Kabupaten Lembata, Frit Tukan.
Bupati Thomas, dihadapan warga setempat, menggambarkan, pemerintah kabupaten Lembata, belakangan ini telah mengajukan proposal pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke pemerintah pusat sebesar Rp. 225 Miliar, bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di kabupaten Lembata.
Jika disetujui, maka pihaknya memastikan setidaknya terdapat sekitar 23 miliar rupiah “dikonsentrasikan” untuk membangun infrastruktur jalan di Atadei, belum termasuk rencana Dana Alokasi Khusus (DAK) transportasi desa segmen Dulir – Lewogroma.
“Tetapi saya belum tahu apakah DAK transportasi desa ini disetujui atau tidak. Jika disetuijui maka sebagian besar jalan ke Atadei mulai dari Lewoleba sampai Dulir bisa teratasi,”tutur Bupati Thomas. (sultansabatani/WN-01)