BORONG : WARTA-NUSANTARA.COM-Capaian yang sangat membanggakan diraih oleh Manggarai Timur, setelah Gubernur NTT mendaulat Manggarai Timur sebagai peraih rangking ke dua Aksi Konvergensi Stunting. Betapa tidak kenaikan yang signifikan dari tahun 2019 yang hanya ada diurutan buntut, mendadak menyeruak ke urutan kedua tahun 2021. Hal ini tentu menimbulkan tanya pada benak publik. Apa rahasianya. Kepada Media Sekda Boni membagi kiat-kiat Pemkab Matim sehingga berada di posisi 2 hari ini. Demikian Rilis dari Jefrin Haryanto, Kabag Prokopim SetdaKabupaten Manggarai Timur yang diterima Warta Nusantara, Senin, 11/10/2021.
Menurut Sekda Boni, prinsip dasar dari konvergensi stunting adalah kerjasama dan kolaboratif. “Konvergensi stunting itu adalah kerja sama lintas PD, Kecamatan, Desa dan Lintas Sektor secara terintegrasi dalam rangka menurunkan prevalensi stunting melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan, Papar Boni.
Data memperlihatkan bahwa Manggarai Timur peringkatnya meningkat sangat signifikan dari peringkat 17 di tahun 2019 dan peringkat 19 di tahun 2020 menjadi peringkat 2 di tahun 2021. Merespon hal ini Boni menjelaskan bahwa peran aktif anggota pokja berjalan baik dan koordinasi juga semakin baik.
Lebih lanjut Sekda Boni menjelaskan tentang kiat-kiat dan langkah strategis yang dilakukan Pemkab Manggarai Timur. “Kami melakukan langkah strategis untuk capaian ini, diantaranya:
- Rapat koordinasi tingkat Pokja Stunting dilaksanakan setiap bulan untuk melaksanakan persiapan rencana kegiatan dan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan;
- Pelaksanaan terhadap 8 Aksi Konvergensi Stunting dilakukan secara baik dengan melibatkan semua PD penanggulangan stunting;
- Pengumpulan data dan informasi dari PD Pokja Stunting untuk diinput dalam aplikasi Bina Bangda;
- PD yang tidak mengirim data atau terlambat mengirim data yang sudah diminta, maka Bappelitbangda selaku koordinator aksi konvergensi mendatangi PD bersangkutan secara langsung untuk mendapatkan data;
- Selalu melakukan validasi data yang sudah dikirim OPD Pokja sebelum diinput di website agar data yang diinput benar – benar valid;
- Selalu berkoordinasi dengan Bappelitbangda Provinsi, Tim Pokja Stunting Provinsi, dan Tenaga Ahli Percepatan Penurunan Stunting Regional NTT dari Kemendagri untuk meningatkan pemahaman tentang aksi konvergensi Stunting dan cara menginput data pada aplikasi Bina Bangda.
Lebih lanjut Sekda Boni juga menginformasikan prevalensi stunting Manggarai Timur yang terendah ke 3 di NTT. “Selain Konvergensi stunting angka trend prevalensi stunting Manggarai Timur terendah ke 3 di NTT yaitu 13,7% setelah Ngada 11,7% dan Nagekeo 9,2%, pungkas Sekda Boni. (WN-01)