MERAUKE, WARTA NUSANTARA- Seorang kontingen dari Nusa Tenggara Barat (NTB), N Lalu Fatanah yang mengikuti pelaksanaan PON XX di Kabupaten Merauke, kecurian dua unit handphone samsung, uang Rp 1 juta, souvenir serta ATM di penginapan anggrek, Jalan Radio, Kelurahan Karang Indah oleh orang tak dikenal, kemarin dini hari.
Setelah dihitung, total kerugian mencapai kurang lebih Rp 10 juta. Mendapat informasi itu, Ketua Harian Subda PON Kabupaten Merauke, Eleanor Dumatubun langsung melaporkan kepada ketua umum yang juga Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT.
Sesuai arahan dan petunjuk Bupati Merauke, jelas Eleanor, agar diselesaikan dengan baik. “Memang kemarin korban Fatanah datang dan menemui saya di kantor sekaligus menyampaikan kronologis kasus pencurian beberapa barang miliknya oleh orang tak dikenal di penginapan,” ujarnya.
“Ya hari ini kami minta korban datang kembali. Sekaligus Subda PON Merauke membantu memberikan ganti rugi berupa uang senilai Rp 10 juta, sesuai laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Merauke,” ungkapnya.
“Atas nama Ketua Umum Subda PON Klaster Merauke menyampaikan permohonan maaf atas kehilangan beberapa barang tersebut. Memang barang yang hilang, diluar dugaan kita dan itu adalah musibah,” katanya.
Sebagai tuan rumah, jelas Eleanor, tentu tak menginginkan adanya hal-hal yang terjadi seperti begini. “Sekali lagi bahwa semua itu adalah musibah dan tak direncanakan,” tegasnya.
Disinggung apakah korban meminta untuk ganti rugi, Eleanor mengaku, saat datang kemarin, dia hanya menyampaikan musibah yang dialami, setelah handphone serta beberapa barang lain dicuri orang.
“Bersangkutan (korban) tak meminta ganti rugi. Tetapi kita sebagai tuan rumah, mengambil inisiatif sendiri membantu,” jelasnya.
Korban yang merasa kehilangan, N. Lalu Fatah mengaku ini adalah musibah dan tak bisa dihindari. “Kami juga datang kesini dengan tujuan baik mengikuti hajatan PON XX Papua,” katanya.
Dia mengaku, selama berada di Merauke, situasi sangat aman-kondusif. Hanya musibah yang terjadi dini hari kemarin itu, dimana orang tak dikenal mencungkil jendela dan masuk sekaligus mengambil sejumlah barang di dalam.
“Atas nama pribadi, saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Subda PON Merauke serta pemerintah setempat yang memberikan bantuan berupa uang, setelah beberapa barang saya dicuri,” ungkapnya.
“Terus terang saya juga tak menuntut harus diganti, lantaran musibah. Namun pemerintah serta Subda PON Merauke yang peduli, sehingga membantu berupa uang ini,” katanya. (WN-kobun)