LABUAN BAJO : WARTA-NUSANTARA.COM- – Sebanyak 12 UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) berhasil lolos ke tahap Bootcamp Program Inkubasi Pengusaha Floratama Academy yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Minggu (17/10). Demikian laporan Wartawan Warta Nusantara, Syarif ab dari Labuan Bajo.
Kegiatan inkubasi para pengusaha sektor parekraf sendiri merupakan bagian dari program berjalan Floratama Academy yang ke depannya diharapkan akan melahirkan lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha lokal di kawasan Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan Bima) yang kreatif, inovatif, dan mumpuni, serta menciptakan ekosistem usaha parekraf yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Menjalani proses inkubasi selama 5 bulan, para peserta Floratama Academy menjalani berbagai aktivitas yang merupakan bagian dari program pemberdayaan dan penguatan bisnis melalui kegiatan mentoring berupa pelatihan dan pendampingan tahapan bisnis, bagaimana menyiapkan bisnis model perluasan dan pengembangan wawasan bisnis sesuai jenis usaha, presentasi produk melalui pemanfaatan berbagai akses terutama akses digital bisnis (e-commerce).
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, mengungkapkan antusiasmenya atas terpilihnya 12 peserta yang lolos ke tahap Bootcamp. Shana berharap melalui inkubasi ini bisa menghasilkan mental preneurship yang tangguh dengan bisnis yang ke depannya berkembang.
“Selamat kepada 12 peserta yang lolos sampai tahap Bootcamp. Saya percaya, proses panjang ini akan menghasilkan mental preneurship yang tangguh dan juga bisnis yang kedepannya semakin berkembang. Semoga para peserta dapat belajar lebih banyak lagi dari para mentor hebat. Ini wujud komitmen kami dalam upaya menciptakan SDM unggul dan tangguh untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berkelas dunia”, ucap Shana seperti disebutkan dalam siaran pers BPOLBF, Senin (18/10)
12 UMKM yang lolos sampai tahap final mewakili 5 Kabupaten di wilayah Floratama yakni Manggarai Barat, Manggarai, Sikka, Alor dan Bima, lainnya akan fokus mengembangkan usaha ke seluruh wilayah Floratama.
Ke 12 UMKM yang lolos ke tahap Bootcamp Floratama Academy, yakni: Floratama Camp (Akomodasi), Floratama Hub (Aplikasi), Story Of Nagekeo (Jasa Pariwisata), Studio Rangko Lawa (Kriya), Marimpa (Kuliner), Nubajo Se’i Opa Rote (Kuliner), Hwan Eco Ethnic (Fashion), Daurken (Kriya), Kubila Pubila (Kuliner), Noa (Jasa Transportasi Wisata), Sanggar Doka Tawa Tana (Fashion), dan Waste Hub Solution (Waste Management).
Tahap Bootcamp sendiri merupakan puncak dari Program Inkubasi Floratama Academy yang akan dilaksanakan selama 8 hari di Labuan Bajo dan diisi dengan berbagai kegiatan mentoring, finalisasi bisnis plan, dan beragam aktivitas lainnya.
Tahap Bootcamp ini diharapkan menjadi wadah penguatan dan pemantapan bagi peserta program Inkubasi Floratama Academy, serta sebagai tahapan persiapan akhir sebelum dipertemukan dengan investor pada ujung kegiatan.
“Selain memperkuat para pengusaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kami juga berharap kegiatan ini pada akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan baru di wilayah Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima), sehingga para pengusaha ini, selain mampu berdaya saing, tetapi juga menjadi para pengusaha yang berkelanjutan (sustainable), sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan”, terang Neysa, Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF saat pengumuman 12 besar finalis Floratama Academy. Dalam kesempatan tersebut Neysa juga menjelaskan skema dari beberapa aspek penting yang diperhatikan dalam menjaring para finalis.
Penilaian peserta pada tahap ini menurut Neysa, didasarkan pada tingkat partisipasi para peserta pada workshop yang terdiri dalam lima tahap, aktif dalam mentoring, kualitas rencana bisnis, hasil assesmen psikologi founder, dan potensi penyerapan tenaga kerja bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Floratama, sehingga mampu mendukung pemulihan ekonomi, mendorong kesejahteraan masyarakat, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Para peserta juga akan di bantu dalam akses pendanaan, standarisasi produk dan jasa agar dapat memenuhi standar kualitas pasar pariwisata. Selan itu kami juga menyiapkan akses pasar yang membantu mempertemukan ke 12 pengusaha dengan pembeli, serta memastikan berjalannya ekosistem pengusaha yang sehat, yang saling mendukung (healthy competition) antar peserta, sebagai rangkaian target jangka panjang paska inkubasi Floratama Akademy, karena ini bukan sekedar program jangka pendek,” tegas Neysa. (WN-Syarif ab)