ENDE : WARTA_NUSANTARA.COM-Rexanreba-Ibu Tutik Dewi Masyitah seorang pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Anggrek, Kelurahan Mautapaga, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara tampak lesu. Karena pendapatan dari hasil penjualan barabg dagangannya semakin menurun akibat pandemi Covid-19.
“Memikirkan nasib daganganya yang sepi pembeli di masa pandemi covid-19,Sabtu (30/10/2021). Di sampaikan kepada pewawancara dan di pantauan oleh media ini.
Dewi” merasa sudah nyaris tak mampu lagi mempertahankan usahanya di tengah pandemi COVID-19 Pelapak sembako itu memutuskan sempat memilih berhenti jualan selamah seminggu penuh.
“Sekarang ini susah untuk mendapatkan penghasilan 30 ribu per hari Nak , jangankan 30 ribu, kadang satu hari cuman dapat 5 ribu saja Nak,”ujarnya dengan nada tampak sedih.
Dia pun mencurahkan isi hatinya ketika di wawancarai oleh Allesandro Rexan Reba seorang mahasiswa Universitas Flores Ende, kepada media ini 10/11/21.
FH.persoalan hidup lain juga mulai menghampirinya, seperti, memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sebelumnya bakal modal usaha pun perlahan terkikis.
Dewi” Berharap pandemi ini cepat lah berlalu ,saya bisa keluar dari keterpurukan ini.semoga pemerintah mendengar suara kami pedagang kecil,” ungkapnya
Orbyn Nggala