Rilis dari Mikhael Rajamuda Bataona, Dosen Fisip Unwira Kupang yang diterima Warta Nusantara.
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM-Universitas Katolik Widya Mandira Kupang menyelenggarakan Wbinar Karir. Kisah suka duka mengenyam pendidikan di Lembaga Pendidikan Tinggi di Kota Kupang itu. Tema pilihan Webinar adalah, “Sinergi Alumni Menuju Universitas Katolik Widya Mandira Yang Unggul”. Tampil sejumlah pembicara. Ikutilah pandangan dan kisah unik para pembicara secara lengkap berikut ini.
Sebagai salah satu alumni Pembicara l , Bapak Isyak Nuka membagikan cerita pengalaman saat menempuh pendidikan di Fakultas Teknik UNWIRA (1983-1997). Dalam kesaksiannya, Ia menyampaikan bahwa selama masa studi mengalami cobaan dan tantangan dalam berbagai bentuk, namun tidak menyurutkan semangat untuk berjuang sampai selesai dan memperoleh gelar sarjana. Walau waktu studi cukup panjang, namun beliau tidak menyesali, karena selama masa menempuh pendidikan, ilmu yang diperoleh sudah digunakan untuk mencari rejeki. Selama masih kuliah beliau sempat bekerja sebagai konsultan di kontraktor Pulau Indah, melakukan pekerjaan yang sesuai dengan ‘passion’ dan bidang ilmu yang dipelajari.
Setelah menamatkan pendidikan pada tahun 1997 sempat merantau ke Denpasar, sebelum akhirnya kembali ke Kupang dan mengikuti seleksi CPNS dan lulus pada tahun 1999. Pertama kali bekerja sebagai pegawai negeri sipil, beliau ditempatkan di Kantor Inspektorat, dengan latar belakang pendidikan bukan sarjana ekonomi/akuntansi, melainkan sarjana teknik sipil dan mantan konsultan proyek. Namun kondisi ini tidak menyurutkan beliau untuk bekerja dengan baik, terbukti pengalaman sebagai konsultan proyek dan ilmu yang dipelajari selama kuliah di FT-Unwira dapat sangat berguna diterapkan dalam pemeriksaan berbagai proyek/kegiatan pembangunan pemerintah. Pengetahuan dan pengalaman mengantar beliau menjadi pemeriksa yang baik dan cukup disegaani oleh pihak ke-tiga atau pelaksana proyek karea tahu bahwa beliau tidak bias dibohongi karena memiliki dasar pengetahuan di bidang konstruksi.
Melewati perjalanan karier yang cukup panjang, akhirnya saat ini beliau menempati jabatan sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT. Tugas utama sebagai kepala dinas adalah membantu gubernur dalam mewujudkan visi konektivitas antar daerah untuk mendukung berbagai program kerja yang ada. Sebagai contoh, primadona pembangunan NTT saat ini adalah sector pariwisata, dan adalah tugas Dinas Perhubungan untuk memastikan terbukanya akses berbagai moda transportasi ke berbagai lokasi wisata yang ada, agar peningkatan ekonomi melalui sector pariwisata dapat terjadi.
Di akhir sharing pengalamannya, beliau memberikan beberapa pesan bagi para alumni yang baru lulus atau ‘Fresh Graduate’ :
- Utamakan Doa selalu di dalam hidup
- Berjuang keras dan jangan menyerah jika menemui tantangan dalam hidup.
- Gencar mencari informasi terkait lamaran pekerjaan dan jangan malu bekerja apa saaja, selama pekerjaan itu halal, jujur dan bukan mencuri.
- Harus pandai membaca dan memanfaatkan berbagai peluang dalam hidup dan pekerjaan.
- Setia dan tekun bekerja jika sudah mendapatkan pekerjaan yang pasti, dan kerjakan semua tugas yang dipercayakan.
- Jangan mengejar karier dengan cara-cara yang kotor, kerjakan saja apa yang menejadi bagian anda dengan sungguh-sungguh, dan segala hal yang baik akan mengikutinya.
- Pembicara II:
Bapak Vinsen Bureni S.Sos., adalah salah satu alumni FISIP Unwira yang juga aktivis selama menjadi mahasiswa. Beliau menyebut dirinya sebagai mantan mahasiswa yang urak-urakan, yang pernah mengalami berbagai tantangan dalam menempuh pendidikan, juga melakukan berbagai kelalaian selama masa kuliahnya. Satu momen yang mengubah seluruh pandangan dan caranya menjalani pendidikan juga hidupnya adalah saat ia terpaksa harus cuti kuliah karena menyalahgunakan uang her-registrasi yang diberikan orangtua untuk mengikuti kegiatan Multi Level Marketing karena tergiur oleh berbagai cerita cara mudah menghasilkan banyak uang. Sejak mengalami hal tersebut, beliau berusaha bekerja sambilan untuk menggantikan uang registrasi dan melajutkan kuliah, dan mengubah caranya memandang hidup, terutama dalam menetapkan apa yang menjadi prioritas, bukan hanya berdasarkan hal-hal materialis semata.
Setelah menamatkan pendidikannya, beliau mulai bekerja di bidang pembangunan masyarakat pedesaan, melalui kiprah karirnya di lembaga swadaya masyarakat Yayasan Peduli Sesama. Setelah bekerja dan menimba pengalaman di yayasan tersebut, pada tahun 2005 beliau bersama beberapa rekan memberanikan diri untuk merintis lembaga swadaya masyarakat sendiri yang dinamakan Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembanggan Kampung, disingkat Bengkel APPeK. Sebagai bengkel atau tempat reparasi yang resmi berdiri pada tahun 2006, organisasi ini diharapkan dapat menjadi tempat untuk mendorong pemberdayaan, di mana mereka yang lemah dan marginal menjadi sasaran utamanya. Saat ini beliau menjabat sebagai pemimpin atau coordinator.
Berawal dari kondisi serba kekurangan dalam biaya operasional organisasi, namun Bengkel APPeK tetap bertahan dan aktif mendampingi masyarakat, hingga meluas ke lebih dari 60 desa/kampong di Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Utara. Bengkel APPeK juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak donor dan lembaga swadaya masyarakat baik local, nasional, mau pun internasional, serta juga menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi pemerintahan. Secara umum aktivitas operasionalnya meliputi berbagai kegiatan pendampingan dalam aktivitas-aktivitas usaha masyarakat dan kelompok-kelompok marjinal, dalam rangka mendorong pemberdayaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa/kampung.
Bengkel APPeK juga pernah menjalin kemitraan dengan beberapa unit kerja dari UNWIRA. Bentuk kerja sama tersebut antara lain melalui program magang bagi mahasiswa prodi Administrasi Publik dan Prodi Ilmu Hukum, dalam rangka meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.Bapak Vinsen Bureni juga memberikan pesan-pesan bagi para alumni, yakni:
- Dinamika kehidupan tidak dapat diukur dari kerapihan saat proses menempuh pendidikan/kuliah.
- Tidak perduli tipe mahasiswa seperti apa saat kita kuliah, namun yang harus diingat adalah masa belajar di perguruan tinggi telah membentuk kita diri kita dengan nilai-nilai katolisitas di Unika Widya Mandira, oleh karena itu nilai-nilai tersebut harus kita nyatakan dalam kehidupan setelah tamat kuliah.
- Apa pun profesi kita, yang terpenting adalah harus memberikan kontribusi bagi masyarakat.
- Dalam bekerja, yang terpenting adalah menjaga kepercayaan, dalam bermitra dengan orang/pihak lain, setiap pekerjaan harus dikerjakan sampai tuntas dan dapat dipertanggung jawabkan.
- Jangan takut jika apa yang kita lakukan benar.
- Dalam bidang kerja yang berkaitan dengan ilmu social, dibutuhkan berbagai inovasi dan kreatifitas untuk menghadapi dunia persaingan kerja setelah kuliah.
- Pembicara III
Ibu Priscilla Hornay sebagai pembicara ketiga, adalah Kepala Kantor Kerja Sama dan Pusat Karier UNWIRA, yang salah satu bidang kerjanya adalah menangani kegiatan Tracer Study, atau penelusuran alumni. Penelusuran dan survey alumni penting dilakukan agar dapat membantu UNWIRA meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan berdasarkan masukan dari alumni dan pihak pengguna lulusan, agar dapat menjadi institusi peneydia layanan pendidikan tinggi yang unggul. Langkah awal yang ingin dilakukan dalam rangka mewujudkan hal tersebut di atas adalah dengan menghidupkan kembali ikatan alumni UNWIRA, agar melalui terjalinnya kembali tali silaturahmi dengan para alumni, dapat membantu membangun institusi dan bangsa dengan melakukan berbagai kegiatan bersama.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah juga mengadakan kegiatan penelusuran alumni melalui program resmi Tracer Study perguruan tinggi yang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang hasilnya diakui dan menjadi data base universitas yang selain dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri bagi universitas, juga digunakan sebagai salah satu pelengkap dalam penilaian proses akreditasi, baik di level universitas, fakultas mau pun program studi. Menjawab ketentuan pemerintah ini, UNWIRA saat ini telah memiliki aplikasi Tracer Study resmi universitas, yang sudah mulai berjalan sejak Bulan Oktober tahun 2021 ini.
Pada kesempatan ini Ibu Priscilla juga menekankan bahwa link yang diterima oleh para alumni (lulus tahun 2016-2020) adalah link untuk mengisi tracer study yang resmi dikeluarkan oleh UNWIRA melalui Kantor Kerja Sama dan Pusat Karier.Hasil dari tracer study yang dilakukan saat ini dapat berperan sebagai alat evaluasi kualitas dan kompetensi para lulusan, serta kesesuainnya dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Melalui tracer study yang dilakukan ini juga dapat diperoleh berbagai feedback dari pihak pengguna lulusan, yang kemudian dapat digunaka sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam evaluasi dan penyusunan kurikulum.
Oleh karena itu sangat penting bagi UNWIRA untuk melakukan kegiatan penelusuran ini, dan hanya dapat berhasil jika mendapat bantuan dan tanggapan positif dari para alumni, dalam bentuk kesediaan mengisi tracer study dengan jawaban dan informasi yang benar/valid. Kegiatan Webinar karier ini diharapkan dapat menghasilkan kontak-kontak simpul, dari para alumni yang mengkuti kegiatan hari ini secara daring, yang dapat meneruskan informasi yang diperoleh kepada ekan-rekan alumni yang tidak hadir. Para alumni yang hadir juga dapat membagikan kontak KSPK untuk dapat dihubungi jika mereka membutuhkan konfirmasi atau informasi tambahan dalam pengisian tracer study. Dalam sesi presentasinya, Ibu Priscilla juga menayangkan informasi langkah-langkah pengisian tracer study agar dapat membantu para alumni dalam melakukan pengisian.
- Rekomendasi (berdasarkan dialog dan tanya jawab sesi I-III)
- Perlu sesegera mungkin menghidupkan ikatan alumni UNWIRA, memperbaharui kontak alumni dan melaksanakan berbagai aktivitas/kegiatan untuk membangun tali silaturahmi serta memberikan kontribusi bagi universitas dan masyarakat yang membutuhkan.
- Perlu dilakukan pembaharuan MoU dengan bengkel APPeK
- Perlu dilakukan kegiatan pelatihan singkat yang dapat membantu para alumni mempersiapkan diri dalam menghadapi persainga pasar tenaga kerja setelah lulus, baiknya dilakukan tepat sebelum diwisuda.
- Jika memungkinkan alangkah baiknya jika UNWIRA juga dapat membuka program pasca sarjana di Fakultas Teknik dan FISIP
Perlu juga dilakukan kegiatan serupa berupa sharing dan mentoring dari para alumni senior kepada yang baru lulus, melalui ikatan alumni UNWIRA. (*/WN-01)