Rilis dari Vian K. Burin, SH. Penasehat Hukum Warta Nusantara dari Labuan Bajo.
LABUAN BAJO : WARTA-NUSANTARA.COM –Bupati Don mengingatkan hal ini, sebab Labuan Bajo sebagai kota wisata premium yang perkembangannya terus signifikan dari waktu ke waktu dapat dimanfaatkan oleh aktivis atau alumni PMKRI. Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do turut hadir dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Forkoma PMKRI NTT di Labuan Bajo pada Sabtu, (11/12/2021) malam. Saat itu, Bupati Don pun mengajak para alumni PMKRI se-NTT agar turut serta dalam mengembangkan produk-produk lokal.
“Misalnya tikar dari Manggarai yang dibuat dari daun pandan itu dipasarkan juga di Nagekeo. Saya kira kita ini bisa kembali produksi bahan lokal,” kata Bupati Don dihadapan para alumni PMKRI.
Bupati Don mengingatkan hal ini, sebab Labuan Bajo sebagai kota wisata premium yang perkembangannya terus signifikan dari waktu ke waktu dapat dimanfaatkan oleh aktivis atau alumni PMKRI.
Ia menambahkan, potensi itu harusnya tidak disia-siakan oleh masyarakat di NTT agar dampak dari kota premium benar-benar dirasakan.
“Ada juga tas berbahan lokal, tentu kopi juga. Labuan Bajo sebagai wisata premium dan ini sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk memanfaatkan peluang ini,” katanya.
Bupati Don juga mencontohi kebijakan Pemerintah Nagekeo yang memberikan kepercayaan kepada orang-orang muda di wilayah itu dalam menggerakan perubahan ekonomi daerah.
Misalnya kebijakan merevitalisasi para RT kepada para pemuda, termasuk aktivis PMKRI di wilayah Nagekeo.
Menurutnya, dengan memberikan keperayaan kepada orang muda dalam memimpin wilayah terkecil justru memberikan dampak positif.
Sebab, orang mudalah yang kehidupan sehari-hari terkoneksi dengan teknologi (HP) dapat lebih mudah mempromosikan produk lokal.
“Selain itu, dengan menyiapkan kader muda untuk memimpin di tingkat RT maka kita masih punya stok pemimpin di masa mendatang,” pungkas Don.
(*/EN/WN-01)