LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Bupati Lembata, Thomas Ola menghadiri upacara pemakaman Maxi Wolor, seorang Jurnalis dan mantan Anggota DPRD Kabupaten Lembata. Sedangkan Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pemakaman secara protokoler kedinasan Jumat, 28/1/2022, di Pemakaman Umum Desa Bour (Riangdua), Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Upacara pemakaman diawali dengan perayaan Misa Requem yang dipimpin oleh Pastor Pembantu Paroki Mingar, Romo Yoven Koten, PR.
Sebagaimana diketahui, almahrum Maxi Wolor adalah mantan Anggota DPRD Kabupaten Lembata pengganti antar waktu dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) periode 2014-2019. Selama delapan bulan ia menjadi Anggota DPRD Kabupaten Lembata. Karena itu, sangat wajar jika ia dimakamkan secara protokoler kedinasan. Sejumlah pejabat pun menghadiri upacara pemakaman antara lain, Ketua DPRD, Petrus Gero, Bupati Lembata, Thomas Ola, Asisten lll, Ambrosius Wurin Leyn, Wakil Ketua l DPRD Lembata, Gewura Fransiskus, Anggota DPRD, Petrus Bala Wukak, Yosep Muda, Tinus Pukan dan Paulus Makarius Dolu, serta Sekwan, Thomas Tipdes,
Bupati Lembata, Thomas Ola juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Almarhum Maxi Wolor. Menurut Bupati Thomas Ola, Maxi Wolor adalah putra terbaik Lembata, Pekerja Media dan Wakil Rakyat yang telah berbakti dan memperjuangkan aspirasi rakyat Lembata. “Kita hadir dalam upacara pemakaman ini karena cinta. Dia meninggal secara tiba-tiba, Ada makna terdalam dari peristiwa ini. Almarhum tidak mau susahkan istri dan anak-anak. Ia tidak mau dirawat lama, dia pergi lebih cepat. Tapi duka ini jangan kepanjangan. Susah boleh tapi jangan kepanjagan”, kata Bupati Thomas Ola.
Bupati Lembata meminta agar pihak keluarga melepas pergikan almarhum Maxi Wolor dengan lapang dada kepada sang pencipta. “Kita juga hitung umur kita, kita tidak tahu umur kita, tetapi Tuhan yang tahu. Karena itu, mulai dari sekarang kita harus selalu berbuat baik sesama”, ujarnya.
Dijelaskan, almarhum Maxi Wolor adalah mantan Anggota DPRD, ia adalah pemikir dan pelaku budaya selain itu sebagai jurnalis senior. Ia menulis tentang budaya Leluhur Lewokuma. Banyak pemikiran beliau disumbangkan untuk membangun dalam pendekatan budaya. Menurut Bupati Lembata, almarhum Maxi Wolor adalah persembahan untuk Lembata penuh cinta dan perdamaian.
Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero dalam sambutannya memberikan gambaran perjalanan hidup dan karier politik almarhum dimulai sejak perhelatan politik tahun 2014 menuju kursi DPRD melalui partai PKPI dan kemudian menjadi anggota DPRD pengganti antar waktu.
“Meski tidak seberapa lama tetapi semangat juang almarhum mengingatkan kita akan sepak terjang, pengabdian dan pengorbanannya yang sungguh besar bagi masyarakat dan daerah pemilihan 1 Nubatukan, Ile Ape dan Ipe Ape Timur”, kata Gero.
Menurutnya, Almarhum Maxi Wolor menunjukkan dedikasi dan loyalitas serta integritas diri sebagai seorang legislator yang santun, dengan tetap lantang memperjuangkan kepentingan dan aspirasi rakyat yang diwakilinya.
“Kepribadian yang sederhana, rendah hati dan sebagai legislator yang santun kiranya menjadi refrensi keteladanan bagi kita yang ditinggalkannya dan masih mengabdi untuk Lewotanah Lembata sesuai profesi kita”, ungkapnya.
Mewakili Lembaga DPRD dan Pemerintah Kabupaten Lembata, ia juga menyampaikan terima kasih kepada almarhum Maxi Wolor beserta keluarga besar Wolor yang telah bekerja sama, bergandengan tangan dan ihklas telah mendukung kemajuan pembangunan di Kabupaten Lembata dengan memberikan lokasi-lokasi strategis yang kini menjadi daerah pembangunan pedesaan dan tujuan wisata.
“Seperti pemukiman Desa Waijarang dan sekitarnya, Pantai Waijarang, Bukit Cinta, Bukit Doa dan sekitarnya. Meskipun sosok komunikatif ini telah pergi namun kerjasama ini tetap dibangun demi kebaikan lewotanah Lembata”, tutup Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero.
Untuk diketahui, almahrum Maxi Wolor meninggalkan seorang istri, Maria Fatima, dan tiga orang anak yakni, Eduardus Tede Wolor, Adrianus Sari Bala Wolor dan Fransiska Sabu Wolor. (WN-01)