Rilis dari Gerardy Tukan , Dosen Pendamping Mahasiswa KKN Unwira Kupang yang diterima Warta Nusantara
NAGEKEO : WARTA-NUSANTARA.COM-Kelompok Mahasiswa UNWIRA Kupang yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di 5 desa dalam wilayah kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo provinsi NTT, melaksanakan dua agenda kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yakni pencegahan penyakit malaria dan penanganan stunting. Kedua kegiatan yang berkaitan denganbidang kesehatan masyarakat itu dilakukan oleh kelompok mahasiswa di desa lokasi KKNT-PPM masing-masing, yaitu di desa Mbaenuamuri, desa Udiworowatu, desa Kotowuji Barat, desa Kotowuji Timur dan desa Lewangera.
Pencegahan penyakit malaria dilakukan melalui pembagian abate, yang dibawa oleh kelompok mahasiswa KKNT-PPM dari Kupang, dan merupakan sumbangan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Setiap kelompok membawa sekitar 1 kg abate, dan kemudian dikemas di dalam kantong-kantong kecil, selanjutnya dibagi kepada setiap rumah tangga.
Stefanus Pai, Ketua kelompok KKNT-PPM di desa Lewangera melaporkan bahwa kelompoknya terlibat melakukan kegiatan pembagian abate dan sosialisasi penanganan stunting bersama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Nagekeo yang melakukan kunjungan dan jadwal kerja sosialisasi stunting bagi warga di desa tersebut, Kamis, 3 Februari 2022. Sebelum dilakukan pembagian abate kepada tiap rumah tangga, kelompoknya yang terdiri dari: Stef, Ani, Jelo, Oci, Nelson, Venan, Mone, Caar, Iren dan Jou, dipandu oleh staf dari Dinas Kesehatan, melakukan cara pengecekan jentik nyamuk di bak-bak kamar mandi warga.
Sementara itu, dalam urusan penanganan stunting, Stef yang adalah mahasiswa program studi Musik Unwira ini melaporkan bahwa kelompoknya dipandu oleh staf dinas Kesehatan dan petugas PUSKESMAS Keo Tengah melakukan kajian dan sosialisasi penanganan serta pencehahan stuning. Beberapa temuan yang diperoleh terkait adanya stunting di desa tersebut yaitu kurangnya asupan gizi pada anak usia dini, pola makan pada anak yang tidak teratur serta keterbatasan ekonomi yang mempengaruhi asupan gizi pada anak.
Kegiatan pembagian abate dan sosialisasi penanganan stuntig, dilakukan pula oleh kelompok mahasiswa dari UNWIRA yang melakukan KKN di desa Mbaenuamuri kecamatan Keo Tengah. Ketua kelompok, Yohanes Dafian, mahasiswa prodi Akuntansi Fakultas ekonomi dan Bisnis ini mengemukakan bahwa kelompoknya bersama pemerintah desa dan petugas kesehatan, melakukan sosialisasi penanganan stunting dan pencegahan demam berdarah (DBD) di dusun Boamanu, sebuah dusun paling jauh dalam wilayah desa Mbaenuamuri. Untuk mencapai dusun Baomanu ini, harus melewati wilayah dua desa yakni desa Kotowuji Barat dan desa Wajo. Hal itu terjadi karena belum ada akses jalan langsung menuju ke dusun tersebut, sebab topografi yang terjal dan curam.
Kegiata yang dilakukan oleh kelompok pimpinan Yohanes Dafian di dusun Baomanu desa Mbaenuamuri ini, tidak hanya pada aksi sosialisasi stunting dan pencegahan DBD. Anggota kelompok yang terdiri dari Nora, Ribka, Priska, Iann, Tino, Cino, Aris, Aldus dan Udin ini juga terlibat bersama warga dalam kegiatan pengukuran ruas jalan untuk menjadi calon pembukaan jalan yang menghubungkan dusun Baomanu dan pusat desa. Kelompok peserta KKNT-PPM Unwira pimpinan Fian ini mengaku bangga, bisa mecapai dusun terjauh tersebut meskipun cukup menantang, dan bersemangat melakukan upaya awal pembukaan jalan tersebut untuk menjadi bagian dari pembukaan isolasi guna percepatan pengangkutan hasil bumi warga dari dusun Boamanu menuju pasar*** (*/WN-01)