WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa VIII.Thn C.II : 27 Februari 2022|Sir 27: 4-7| Mzm 92: 2-3.13-14.15-16 | 1Kor 15: 54-58 | Luk 6: 39-45 | Menjadi Pewarta Kasih setia Tuhan | KATA-KATA kita memiliki tugas mulia mewartakan kebaikan bukan keburukan! Sirak mengingatkan ‘keburukan manusia tinggal dalam bicaranya’. Hati jahat melahirkan keburukan seperti menipu, melukai hati orang lain dengan kata-kata!
Di balik keburukan sirak menegaskan sikap hati-hati dalam bicara! Tuhan menciptakan mulut untuk mewartakan kasih setia-Nya bukan keburukan! (Sir 27: 4-7) Apakah kata-kata kita mewartakan kasih setia Tuhan atau penuh ujaran kebencian? Kita mewartakan kasih setia-Tuhan melalui mulut kita dengan menyanyikan lagu syukur! (Mzm 92: 2-3.13-14.15-16)
Apakah kita berpartisipasi dalam Liturgi dengan ikut menyanyikan lagu-lagu syukur dan pujian atas kasih setia Tuhan dengan hati penuh iman? Apakah kita terlibat dalam paduan suara gerejani kelompok ibu-ibu atau bapa-bapa, OMK? Rasul Paulus mengajak kita giat dalam pekerjaan Tuhan.
Setiap kali kita membangun comunio atau persekutuan dengan Tuhan dalam pekerjaan-pekerjaan itu jeripayah atau usaha kita tidak sia-sia! Komunio dapat kita wujudkan melalui kata-kata yang jujur dan meneguhkan cinta persaudaraan, ikut berdoa dan menyanyi dengan sadar dan aktif dalam Liturgi! (1Kor 15: 54-58)
Apakah kata-kata kita sungguh membangun persekutuan? Yesus mengajak kita masuk dalam diri sendiri dengan hati penuh tobat! Wartakan keadilan dan kebenaran; pengampunan dan belaskasih Tuhan dengan kata-kata penuh iman dan bukan penuh keburukan! (Luk 6: 39-45) Apakah iman akan keadilan, kebenaran dan kasih setia Tuhan menjiwai kata-kata kita? Sejauhmana saya mewartakan kasih setia Tuhan melalui kata-kata dari hati penuh iman?
( RD Antonius Prakum Keraf , Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone,Dekenat Adonara