Oleh : Thomas Krispianus Swalar, Catatan Kecil dari Pinggir Nagawutung
WARTA-NUSANTARA.COM-Eksplorasi Budaya yang memasuki puncaknya pada tanggal 7 Maret yang akan datang sudah dan sedang berjalan. Bermula dari kecamatan- kecamatan yang ada di kabupaten Lembata. Pemerintah turun untuk melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana ritual adat yang dimiliki oleh masyarakat adat pada setiap kecamatan.
Tentunya ini menjadi ajang bagi para pemangku adat untuk memperlihatkan bagaimana ritus- ritus- adat itu dilaksanakan yang merupakan sebuah proses pewarisan secara turun temurun.
Di kecamatan- kecamatan juga selain ritual adat salah satu masyarakat adat mewakili kecamatan tersebut,dapat kita dengarkan juga penuturan adat masyarakat adat dari berbagai desa dalam satu kecamatan.
Setelah penuturan adat dari berbagai masyarakat adat, ada budayawan yang sudah diundang untuk memberikan masukan terutama kepada masyarakat adat yang ada di kabupaten Lembata.
Mengapa dan bagaimana budaya yang kita miliki tersebut dapat lestari sampai anak cucu. Hasil yang diharapkan dari Eksplorasi Budaya
Eksplorasi Budaya Lembata yang sudah dan sedang berjalan tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Pemerintah Kabupaten Lembata melalui orang nomor satu melihat bahwa jika bukan sekarang kapan lagi, dan kalau bukan kita, siapa lagi.
Orang nomor satu kabupaten Lembata ini melihat bahwa budaya kita sudah tergerus.
Kita sudah berada di abad milenium dan generasi muda kita sudah mulai melupakan budaya.
Harapan orang nomor satu ini sedang dijalankan dan hasil yang diharapkan nantinya adalah semua budaya yang sudah di eksplorasi tersebut bisa di dokumentasikan.
Tentu Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata dapat mendokumentasikan semuanya itu untuk bisa dibukukan. Proses Pewarisan hanya melalui Sekolah- sekolah.
Mewariskan budaya dan adat istiadat tentu butuh Kolaborasi dari semua pihak. Pewarisan budaya untuk generasi penerus bangsa, terutama generasi penerus Lembata,harus dilakukan.
Dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata harus berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lembata.
Kalau selama ini muatan lokal di sekolah- sekolah kita masih mempelajari budaya dari luar, sekarang waktunya kita dalam hal ini peserta didik mempelajari budaya sendiri.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lembata harus memperkuat apa yang sudah dimulai oleh orang nomor satu di Kabupaten Lembata ini.
Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lembata harus menjadi jembatan untuk menjawab semua ini.
Apa yang sudah kita mulai hari ini adalah sesuatu yang sangat berharga bagi generasi penerus bangsa terkhusus generasi penerus Lembata.
Ukurlah budaya leluhur lewotanah tercinta ini untuk dikenal dan diketahui oleh anak dan cucu kita dikemudian hari. **