SURABAYA : WARTA-NUSANTARA.COM-Emanuek Plaituka, Putra asal “Pulau Kenari” , Kabupaten Alor, Provinsi NTT itu sejak puluhan tahun meninggalkan kampung halaman demi merajut hidup di tanah rantau. Selepas menimba ilmu di Kota Kupang dan meraih gelar sarjana ia coba mengadu nasib di Provinsi Timor Timur, Provinsi ke-26 Indonesia ketika itu. Kini menjadi Negeri Timor Leste (Timles). Sebagai Abdi Negara dan abdi masyarakat/Pelayan Masyarakat ia pun mengabdi total untuk negeri ini ketika berada di lingkaran birokrasi pemerintahan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Tinur.
Selama sekitar 33 tahun mengabdi sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tak terasa, Imanuel Plaituka, memasuk masa pensiun atau Purnabakti pada bulan Januari 2023. Namun menyadari potensi dan kompetensi yang ada dalam dirinya, ia bertekad terjun ke dunia politik untuk menggapai Senayan, jika Tuhan dan Rakyat Flobamorata mendukungnya menjadi Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan NTT6. Wajar jika niat tulusnya meraih kursi panas DPR RI untuk membangun negeri dan kampung halaman tercinta, Flobamorata. “Siap menuju Senayan Untuk Flobamorata”.
Emanuel Plaituka kepada Warta Nusantara mengungkapkan, pada Januari 2023 nanti saya akan memasuki masa purna tugas sebagai PNS. Puji Tuhan, sebagaimana Firman Tuhan, saya boleh mengatakan bahwa saya menyelesaikn “Pertandinangan” dengan baik. Selama 33 tahun, sejak menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Dili pada tahun 1990 saya menjadi Abdi Negara.
Berbekal ijasah SMA saya merintis karier dari bawah Ketika di Surabaya, sambil bekerja saya sempatkan diri untuk kuliah hinggah meraih gelar Sarjana Ilmu Administrasi dan Magister Ilmu Pemerintahan. Saya pernah menjadi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hukum dan Perundang-Undangan DPRD Kota Surabaya dan kini dipercaya menjadi Kasubag Rumah Tangga DPRD Kota Surabaya. “Saya Puas, bangga dan bahagia dapat mengakhiri semuanya dengan baik”, ungkap Plaituka sukacita.
Menurut Plaituka, apa yang saya alami dalam pekerjaan tak jauh berbeda dengan kehidupan keluarga. Istri saya juga sangat menikmati pekerjaannya sebagai PNS Perawat Gigi yang ditekuninya hingga memasuki masa purna tugas nanti. Sebagai suami-istri maupun orangtua kami memasuki purna tugas tanpa beban. Dalam pekerjaan, kami selesaikan dengan mulus, tanpa teguran pimpinan, apalagi surat peringatan atau hukuman dalam bentuk apapun.
Plaituka menuturkan, d dalam minat, bakati rumah anak-anak bertumbuh dalam minat, bakat dan kemampuan mereka dengan kehidupan rohani dan relasi sosial yang baik. Perjalanan studi anak-anak juga lancar. Putri sulung kami, Irene Ria Romambo Plaituka, setelah menjadi Sarjana Politik Internasional dari FISIP Universitas Udayana Bali, kini sedang menempu S2 Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Sementara Randy Deserona Plaituka sedang menempuh Program S1 Arsitektur Pertamanan Kota di Universitas Udayana Bali. “Saya dapat memastikan bahwa kami telah memberikan bekal yang cukup untuk masa depan mereka”ujar Plaituka.
Untuk kehidupan di haritua, menurut Plaituka, selain pensius saya dan Yane kami juga memiliki Properti yang menjadi sumber penghasilan tambahan dari harga sewa-sewa setiap bulan. Cerita ini saya sampaikan tidak dalam konteks untuk pamer harta, melainkan mau menegaskan bahwa sejauh ini kehidupan pribadi maupun keluarga dalam keadaan aman dan terkendali, dan secara khusus urusan ekonomi keluarga relatif tanpa masalah dan bebas beban. ***
(Karolus Kia Burin/Bersambung)