LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM- || Keuskupan Larantuka mrnggelar Sinode XVi di Dekenat Lembata, tepatnya di SMAK ST Don Bosco Lewoleba, Kabupaten Lembata, Rabu, 18/5/2022. Sinode menurut sejarah adalah sidang majelis Gereja yang lazimnya diselenggarakan untuk memutuskan perkara doktrin, atau pengajuan permohonan resmi, dan keputusan atau kebijakan Gereja menghadapi Sinode XVI Para Uskup Sedunia yang rencana akan digelar tahun 2023 mendatang. Keuskupan Dioses Larantuka Gelar rembuk bersama merumuskan sementara hal-hal yang dipandang penting untuk kemajuan iman umat dan gereja untuk kemudian diusulkan dan dikirim ke Roma.
Uskup Larantuka, Mgr.Fransiskus Kopong Kun, PR mengatakan hal itu disela-sela kegiatan sinode yang diselenggarakan di aula SMA Katolik St.Don Bosco Lewoleba Lembata (18/5/2022) Mengangkat tema, pesekutuan, partisipasi dan misi para utusan paroki bersama para imam, biarawan,biarawati membahas rumusan sementara segala masukan yang dirangk dari umat dari tingkat,kbg,Stasi, paroki se diosesi Larantuka.
Mgr.Fransiskus Kopung Kung kepada Wartawan menjelaskan, Tahapan cukup panjang dan hari ini kita akan buat rumusan akhir yang nantinya dikirim ke Jakarta di KWI yang mana rumusan keuskupan seluruh Indonesia dikumpulkan disana lalu selanjutnya dikirim ke Roma.
Sinode kali ini, Paus Fransiskus menempuh cara baru, dengan mulai mendengar masukan dari bawah. Berjalan bersama-sama dan saling mendengarkan. Dan mendengarkan ini banyak pihak yang kita himpun, kita datangi. Istimewanya sinode kali ini bahwa proses ya dari bawah.
“Bapa Paus berharap apa yang nanti dibicarakan para uskup di Roma juga merupakan hal yang dibicarakan oleh umat. Dan di keuskupan kita sejak saya umumkan tahun lalu kita terus berproses dengan pembentukan panitia yang diketuai oleh Romo vikjen, Romo Gabriel Unto Dasilva hingga hari ini jelas Ukup Larantuka. Apa yang dibicara umat dari kbg, paroki dan dekenat-dekenat hari ini semua dirangkumkan,disintesiakan untuk mendapatkan masukan-masukan dari keuskupan kita.
Pantauan media ini dari jalannya sinode di aula SMA St.Don Bosco Lembata, ada begitu banyak masukan dan salah satu hal yang diangkat adalah sikap saling mendengarkan ada persekutuan partisipasi dan misi. Komitmen aksi gereja lokal harus punya sikap mendengar tapi belum ada aksi nyata bagi individu dan kelompok termarginal, Gereja diminta harus mampu bertemu mereka, bersama mereka untuk berjalan bersama dan mencari solusi atas persoalan mereka.
Ada juga masukan yang meminta agar kaum Klerus tidak merasa super karena kadang ada imam tidak mau dengar atau ketemu umat. Imam harus berada dekat dengan umat agar bisa mendengar dan mencari solusi buat mereka. (*/MS/WN-01))
Kajari Lembata Yupiter Selan : ” Dukungan Wartawan Kinerja Penegakan Hukum Sukses”
Kajari Lembata Yupiter Selan : " Dukungan Wartawan Kinerja Penegakan Hukum Sukses" LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM--Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Lembata, Yupiter...
Read more