SURABAYA : WARTA-NUSANTARA.COM-Nama Emanuel Plaituka sepertinya tak asing lagi bagi masyarakat Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata (Flobamorata). Putra seorang Petani-Nelayan dari “Pulau Kenari”-Alor ini profilnya tampak sederhana, rendah hati namun ia sungguh berwibawa sebagai seorang birokrat bersih ketika selama 33 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya. Mengakhir masa purnabakti di awal Januari 2023 mendatang, Emanuel Plaituka bertekad menuju Senayan Jakarta meraih kursi Anggota DPR RI demi niat tulus hati mengemban amanat dan memperjuangkan aspirasi rakyat Flobamorata.
Muncul pertanyaan, lantas mau kemana Emanuel Plaituka setelah pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sungguh menarik, simaklah sejumlah pertanyaan retorik reflektif beliau berikut ini. Bukankah roda kehidupan harus terus berjalan? Bukankah pengabdian tidak berhenti setelah pensiun dari PNS ? Bukankah kehidupan saya dan keluarga sungguh telah diberkati Tuhan ? Dan bukankah kita diberkati untuk memberkati ?
Setelah mempertimbangkan matang-matang, ia meminta pendapat istri, anak, rohaniawan, keluarga besar, para senior dan orang-orang berkompeten serta mempertimbangkan pengalaman saya selama puluhan tahun maka saya mantap untuk maju dalam hajatan politik Pileg pada tahun 2024 mendatang. Pertanyaan yang mungkin muncul selanjudnya adalah, Emanuel mau maju Caleg dari daerah mana ? Sudah 33 tahun saya mengabdi diluar NTT. Dimanapun saya berkarya tentu membawa nama NTT dalam diriku, dan langsung atau tidak langsung adalah demi NTT.
Tetapi, kini terbesit kerinduan untuk kembali mengabdikan diri bagi daerah asal, tanah leluhur. Kalau ada kesempatan dan diberi kesempatan saya siap. Saya telah berketetapan hati untuk ke Senayan Jakarta (DPR RI) demi pengabdianku secara langsung bagi tanah tumpah darahku Tanah Leluhurku, Flobamorata (NTT). Untuk itu saya memilih maju melalui Daerah Pemilihan (Dapil) : Flores, Adonara, Solor Lembata dan Alor. Tentu ada yang penasaran dan ingin tahu pula, dari Parta mana saya akan maju?
Atas pertanyaan ini saya katakan bahwa hingga Januari 2023 saya masih menjadi Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Perundang-undangan tegas mengatakan bahwa PNS tidak boleh berafiliasi dengan Partai Politik tertentu baik sebagai anggota apalagi pengurusnya.. Karena itu, soal partai tentu harus menunggu hingga saya telah secara resmi memasuki masa pensiun.
Tentang Pengakuan Terbuka
Sepertinya belum pernah ada kandidat menyampaikan pengakuan jujur, terbuka dan apa adanya seperti ini, apalagi disampaikan jauh-jauh hari sebelum hajatan politik itu berlangsung. Saya sadari semua resiko atas pengakuan, jujur, terbuka dan apa adanya ini. Artinya, saya secara sadar dan penuh tanggungjawab melakukan pengakuan jujur , terbuka dan apa adanya ini tentang niat hati dan rencana saya mengikuti pemilihan legislatif pada tahun 2024. Prinsip saya sederhana saja, buat apa malu-malu tapi mau. Apalagi mau tapi pura-pura tidak mau. Karakter kita orang Flobamorata adalah jujur, terbuka dan apa adanya. Karena itu, saya percaya , sama saudara se-Flobamorata, tentu respek, menyambut baik pengakuan saya yang terbuka, jujur dan apa adanya. Apalagi ini merupakan pertama kalinya ada yang membuat pengakuan seperti ini
Saya berharap dengan pengakuan seperti ini, sama saudaraku, terutama didaerah pemilihan Flores, Adonara, Solor, Lembata dan Alor mendapatkan kejelasan soal niat dan tekad saya menuju Senayan. Kejelasan seperti ini tentu akan menjadi pertimbangan menghadapi begitu banyaknya Caleg akan maju. Disisi lain, saya berpandangan bahwa menjadi pejabat publik itu tidak boleh coba-coba, atau tipu-tipu, mau tapi pura-pura tidak mau, pura-pura tidak mau tetapi sebenarnya mau.
Menurut Plaituka, berbicara soal sistem kerja di DPR saya sungguh memahami. Saya mengerti dapurnya dewan karena lebih dari dua puluh tahun saya ada didalamnya. Saya birokrat karena 33 tahun menjadi PNS, tetapi juga saya paham politik, dinamika politik dan sepak terjang politisi karena 22 tahun saya di Sekretariat DPRD Kota Surabaya. Setiap hari saya bersama mereka, ada diantara mereka, dan bekerja bersama politisi ini.
Bukan berbangga, tapi saya bicara fakta, saya ini birokrat OK, Politisi OK. Saya berguru pada birokrat terbaik seperti Ibu Risma (Tri Rimaharini) serta para senior lainnya. Saya juga berguru pada politisi kawakan. Selama 22 tahun saya bekerja bersama para politisi di Lembaga Legislatif. Saya paham dapurnya dewan, jadi saya tidak akan gagap jika diberi kepercayaan untuk tugas pelayanan itu. Karena itu, Emanuel Plaituja, kini sungguh menyatakan tekad berjuang meraih kursi Lembaga Dewan Terhormat, dan akhirnya melangkah pasti menuju Senayan Jakarta demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Flobamorata.*** (Karolus Kia Burin/Habis)