JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM-Ketua Padma Indonesia, Gabriel Goa berpendapat, langkah berani yang dilakukan Gabriel Ulu Tunabenani, warga Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia yang menyurati Paus Fransiskus di Roma, Italia untuk meminta bantuan Yang Mulia agar dapat mengeluarkan Nota Diplomatik selaku Pemimpin Gereja Katolik sedunia mendesak Presiden Mauritius memberikan penjelasan resmi terkait keberadaan 7 Anak Buah Kapal (ABK) yang mengalami kecelakaan di Perairan Mauritius.
Gabriel Goa yang juga Ketua Kompak Indonesia kepada Warta Nusantara, Minggu, 29/5/2022 mengatakan, , orangtua korban kecelakaan ABK dari NTT itu tentu sangat berharap kiranya Paus Fransiskus dapat memberikan bantuan kemanusiaan diplomasi sebagai berikut,
Pertama, kiranya Paus Fransiskus dapat mengirim Nota Diplomatik melalui Nunctio Apostolik di Mauritius untuk mengingatkan Presiden Mauritius agar mendesak pihak Kepolisian Mauritius memberikan keterangan resmi kepastian 7 ABK mati dibunuh dan dibuang ke perairan Mauritius atau masih hidup melalui keterangan resmi Nakhoda Kapal dan ABL asal Vietnam yang masih hidup dan ditahan di Kepolisian Mauritius.
Kedua, Gabriel Ulu Tunabenani sebagai umat Keuskupan Atambua yang merupakan bagian dari Gereja Katolik Universal yang dipimpin Paus Fransiskus yang sudah mengeluarkan Ensiklik tentang Migran dan Anti Human Trafficking agar menindaklanjuti ensikliknya dengan melindungi 7 ABK diantaranya 2 Umat Katolik asal Keuskupan Atambua,NTT,Indonesia yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia. Langkah berani ini diharapkan dapat terungkap secara terbuka keberadaan 7 ABK tersebut, apakah mati dibunuh atau mati tenggelam di Perairan Mauritius. (*/WN-01)