Kis.2:1-11; Rm.8:8-17. Yoh.14:15-16.23
Oleh : Germanus S. Atawuwur, Alumnus STFK Ledalero, Flores
WARTA-NUSANTARA.COM-Bapa, ibu, saudara, saudari yang terkasih, tepat sepuluh hari yang lalu, di kala Yesus hendak naik ke surga, Dia memberikan janji tentang datangnya Roh Kudus. “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8). Janji Tuhan, bukanlah janji manusia, yang kadang berbunga dusta. Janji Tuhan bukanlah janji manusia yang kadang hanya sebagai pemanis di bibir. Janji Tuhan bukanlah juga janji manusia, yang kadang memberikan harapan palsu, alias php. Janji Tuhan bukan pula janji kosong tanpa makna. Tetapi janji Tuhan adalah janji kudus-suci. Karena itu janji itu pada hari ini terwujud. Roh Kudus yang dijanjikan itu hari ini turun ke atas para rasul dalam bentuk lidah-lidah api.
Datangnya Roh Kudus dan turun ke atas para rasul dilukiskan dengan begitu mengagumkan oleh Lukas dalam Kisah Para Rasul:” Ketika tiba hari Pentakosta,semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus,lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu 6 dan mereka akan bernubuat.”
Lalu orang banyak itu bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Kekuatan orasi Petrus yang humanis-persuasif, pada akhirnya hari itu juga, – tercatat 3000 orang laki-laki bertobat dan percaya kepada Yesus. Pertobatan massal ini sekaligus menandakan bahwa Pentakosta merupakan awal dari penginjilan dunia.
Menurut sejarahnya Hari Pentakosta merupakan hari raya terbesar yang kedua dalam tarikh Yahudi. Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (lih. Im 23:17). Demikianlah hari Pentakosta bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah dalam dunia.
Penyataan-penyataan lahiriah ini mempertunjukkan bahwa Allah hadir dan bertindak dengan suatu cara yang luar biasa untuk menyelamatkan manusia di seluruh dunia. Untuk menyelamatkan umat manusia di segala ujung dunia, para murid dituntut untuk menjadi saksi Tuhan. Mereka mulai bersaksi dari Yerusalem, Galilea dan Samaria serta ujung dunia. Untuk itu para murid “diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Luk 24:49; bd. Kis 1:8), yang menyanggupkan mereka bersaksi untuk Kristus, menginsafkan orang akan dosa, kebenaran dan penghakiman Allah sehingga mereka berbalik dari dosa kepada keselamataan dalam Kristus. Dengan kuasa yang telah diterima melalui Roh Kudus itu, para rasul menjadi pelayan Roh.
Mereka bukan hanya memberitakan Yesus yang disalibkan dan dibangkitkan, menuntun orang lain kepada pertobatan dan iman kepada Kristus, tetapi mereka juga mempengaruhi orang-orang bertobat untuk menerima “karunia-karunia Roh Kudus” (ayat Kis 2:38-39) yang sudah mereka terima pada hari Pentakosta. Lewat baptisan dalam Roh ini para pengikut Kristus menjadi orang-orang yang melanjutkan karya Kristus dalam dunia ini. Dalam kuasa Roh Kudus, mereka terus melakukan dan mengajarkan hal-hal yang sama “yang dikerjakan dan diajarkan Yesus” (Kis 1:1);
Saudara-saudaraku yang terkasih, apakah Hari Raya Pentakosta yang kita rayakan pada hari ini, bearti dengan serta merta Roh Kudus juga dicurahkan kepada kita? Tidak! Ada dua syarat yang dikemukakan oleh Yesus melalui injil pada hari ini:” Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya yaitu Roh Kebenaran.” Dua syarat itu harus dipenuhi secara bersama-sama. Syarat-syarat itu adalah:” Mengasihi Yesus dan menuruti Perintah-Nya.”
Terdengar mudah syarat itu, namun kadang sulit dalam prakteknya. Kita kadang bukan menjadi pendengar dan pelaku firman, tetapi malah menjadi pecundang firman dan kebenaran. Kita malah bukan mengasihi Yesus dalam diri sesama yang menderita, tetapi justru menyebar fitnah dan kebencian. Maka pentakosta hendaknya menjadi moment pembaharuan diri, kesempatan mereformasi diri dan pada akhirnya menjadi saat berrahmat untuk kita berjanji bahwa mulai hari ini hingga selama-lamanya, kita tetap mengasihi Yesus dan menuruti perintah-Nya. ***