Rilis dari Mkhael Rajamuda Bataona, Dosen Fisipol Unwira Kupang
Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Philipus Tulle, SVD dan para Wartawan
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM – Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang menjadi tuan rumah Symposium Internasional Aspac Mer ke 6 pada tahun 2022. Symposium Internasional yang mengambil tema “Christian Mission In The Post Modern and Post Truth Society” berlangsung pada, 22-25 Juni 2022 di aula kampus Unwira Kupang. Kegiatan itu akan berlangsung secara tatap muka di Unwira Kupang maupun online dan dihadiri puluhan peserta dari luar negeri maupun dalam negeri.
Rektor Unwira Kupang, Dr. Philipus Tulle dalam acara pembukaan Symposium Internasional mengatakan, kegiatan itu untuk menghimpun para peneliti SVD dan menghadirkan para dosen serta mahasiswa senior di jurusan Filsafat yang memahami bahasa Inggris.
Lanjut Dr Philipus Tulle, persiapan pelaksanaan Symposium Internasional itu sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir. “Persiapan kegiatan ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Sebenarnya pada tahun 2020 tetapi karena pandemi sehingga tertunda dan baru dilaksanakan tahun ini,” katanya.

Pelaksanaan Symposium Internasional itu akan dihadiri 50 orang peserta dari luar negeri maupun dalam negeri yang mengikuti secara langsung maupun secara online.
“Peserta diharapkan mencapai 50 orang, tetapi tidak semua akan hadir secara langsung namun kegiatan ini akan dilakukan secara langsung dan online, ” katanya.
Ia bersyukur semua persiapan bisa dilakukan dengan baik sehingga symposium internasional di Unwira Kupang bisa dilaksanakan secara baik.
“Symposium ini menghadirkan para profesor dan senior-senior peneliti dari berbagai negara untuk membagikan pengalaman dalam melakukan penelitian dan publikasi, ” ujarnya.
General Mission Secretary Roma, Dr Stanis T. Lazar SVD menjelaskan bahwa Symposium Internasional digelar di Unwira Kupang karena Indonesia merupakan negara yang mengirim misionaris paling banyak ke Eropa.
Menurut Lazar, topik pembahasan dalam acara Symposium Internasional selama empat hari ke depan berkonsentrasi dalam bidang pendidikan, penelitian dan publikasi.
Symposium Internasional itu bertujuan untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat di seluruh dunia terlebih di asia Pasifik di bidang pendidikan.
“Symposium Internasional ini pertama kali konferensi di Jepang. Hari ini kami di Kupang dalam konferensi yang ke 6. Indonesia mendapat perhatian khusus karena mengirim misionaris paling banyak ke Eropa,” ujarnya.

Koordinator Ascap Mer dan Direktur Of Sanskriti-NEI Of Cultural Research Guwahati India, Dr Jose K. Jacob SVD mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menggabungkan para peneliti senior dan junior lalu membahas soal budaya dan perbedaan.
Director Of Institute Of Indian Culture, Prof Dr Sebastian M. Michael mengaku sangat senang bisa melaksanakan symposium di Unwira Kupang. *** (*/VN/WN-01)