Oleh : Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa XV: 10 Juli 2022|Ul 30:10-14|Mzm 69:14.17.30-31.33-34.36ab.37|Kol 1:15-20|Luk 10:25-37|Berbaliklah dengan segenap hati dan Jiwamu|PERUBAHAN perilaku kepada kebaikan membutuhkan proses dari waktu ke waktu; dari tempat ke tempat dengan tantangan berbeda-beda! Kualitas dari sebuah proses, menurut Nabi Musa, sangat tergantung pada kesungguhan hati dan jiwa. ‘Berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu dengan segenap hati dan jiwamu’. Mengapa kita perlu berproses dengan segenap hati dan jiwa?
Nilai-nilai kehidupan yang oleh Nabi Musa di sebut Firman Allah itu ada di dalam mulutmu dan dalam hatimu!! (Ul 30:10-14) Apakah kita berproses dengan segenap hati dan jiwa? Kita akan lebih muda berproses jika kita memiliki kerendahan hati. Hanya orang-orang yang rendah hati dapat mencari Tuhan! Oleh mencari Tuhan atau menumbuhkan nilai-nilai kehidupan, hati mereka hidup kembali! (Mzm 69:14.17.30-31.33-34.36ab.37).
Apakah kita berposes dengan semangat kerendahan hati? Kerendahan hati Yesus menjadi tolok ukur dalam proses menjadi diri yang sesungguhnya! Firman-Nya menjadi patokan bagi kita! Karena apa yang dia katakana itu pula yang Dia lakukan! (Kol 1:15-20 ) Apakah kerendahan hati Yesus menjadi patokan utama dalam proses kita?
Yesus menegaskan hal yang sangat penting dari proses kita menjadi pribadi yang unggul yaitu ‘Perbuatlah itu maka kamu akan hidup’ Kasih kepada Allah dan sesama dengan segenap hati! Mulailah merawat hidup kita agar kita dapat menanggung beban orang lain! (Luk 10:25-37) Apakah kita sungguh merawat hidup kita agar dapat menanggung beban hidup orang lain dengan segenap hati? Sejauhmana saya berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa?
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Sosiurus Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka. )*