Press Release: Gerard D Tukan, Dosen Unwira Kupang
Ket Foto : Kades Hadakewa,Kabupaten Lembata, Klemens Kwaman Membawakan Materi Secara Virtual.
KUPANG : WARTA-NUSANTARA.COM-UNWIRA Kupang dalam kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, melanjutkan kegiatan Pelatihan Penguatan Kapasitas BUMDes bagi desa Tablolong dan desa Oenaek. Kegiatan yang terinklud dalam paket Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKNT-PPM), semester genap Tahun Ajaran 2021/2022 dilanjutkan pelaksanaannya pada Minggu, 24 Juli 2022 di Aula Kantor Desa Tablolong Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
Sebagaimana kegiatan pada hari pertama, Sabtu 23 Juli 2022, peserta yang dihadirkan mengikuti kegiatan ini adalah utusan dari desa Tablolong dan desa Oenaek, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Komponen masyarakat yang diundang mengikuti pelatihan dimaksud, terdiri dari utusan pemerintahan desa, pengurus BUMDes, tokoh masyarakat, pengurus pemuda dan mahasiswa peserta KKNT-PPM UNWIRA yang berada di desa sasaran kegiatan.
Narasumber yang dihadirkan oleh panitia untuk membawakan materi pelatihan pada hari kedua adalah Maria Agustin Lopes Amaral, S.E., M.M, Dosen Ekonomi UNWIRA yang menyajikan materi dengan topik Rencana Usaha BUMDes. Materi kedua tentang Pemanfaatan Media Sosial untuk Pemasaran Hasil BUMDes dibawakan oleh Alfry Aristo J. Sinlae, S.Kom, M.Cs. Dosen Ilmu Komputer Fakultas Teknik UNWIRA. Panitia juga menghadirkan Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kwaman secara virtual, yang menyajikan sharing pengelolaan BUMDes Tujuh Maret, desa Hadakewa, kabupaten Lembata, Hadir pula Kepala Desa Taworara Sumba Barat Daya, Asterius Osa Bulu,S.Fil secara virtual melalui zoom yang juga berbagi pengalaman.
Suasana pelatihan menjadi lebih semarak dan menyedot perhatian peserta karena kepala desa Hadakewa, Klemens Kwaman, dan Kepala Desa Taworara, Sumba Barat Daya, Asterius Osa Bulu,S.Fil, saling berbagi pengalaman dari jauh dan juga berinteraksi langsung dengan peserta yang mengajukan pertanyaan. Kades Klemens Kwaman lebih menukik pada pengalamannya mengelolah potensi pantai dan laut Teluk Waienga sebagai kekuatan BUMDes di desanya. Dijelaskannya bahwa motivasi utamanya untuk membangun desa Hadakewa dan memperkuat ekonomi masyarakat desa Hadakewa melalui BUMDes yakni bahwa desa Hadakewa merupakan desa sejarah lahirnya Kabupaten Lembata. “Desa Hadakewa merupakan desa sejarah lahirnya kabupaten Lembata, dan itulah yang sangat mendorong saya untuk berbuat sesuatu melalui BUMDes guna meningkatkan kualitas hidup warga desa Hadakewa menjadi lebih baik. Pemerintah telah menawarkan modal melalui BUMDes maka kami berusaha kelolah dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi laut tepi pantai teluk yang kami miliki” Ungkapnya
Menjawab pertanyaan peserta yang mengemukakan tentang kecenderungan BUMDes pada umumnya, yang lebih pada bisnis sewa kursi dan tenda, kades Klemens menanggapi bahwa dirinya tidak terlalu tertarik dengan usaha itu. Menurutnya, BUMDes merupakan suatu usaha bisnis desa yang harus menggerakkan modal setiap waktu. “Saya tidak tertarik pada bisnis sewa kursi tenda, karena sewa pakai sarana ini tidak rutin. “Kita harus menunggu kapan ada orang gelar hajatan pesta atau ada orang meninggal, barulan sarana itu ditawarkan”, ujarnya sambil mengajak desa-desa tepi pantai seperti Tablolong untuk mengoptimalkan potensi laut dan tepi pantainya, dan dengan mengoptimalkan peran anak muda di desa sebagai pengelola BUMDes. “Upah atau gaji untuk karyawan atau pengelolah BUMDes, harus diambil dari persen keuntungan usaha, bukan dari modal usaha. Hal itu untuk memacu pengelola BUMDes agar selalu berusaha meningkatkan pendapatan BUMDes, sehingga gaji juga dapat meningkat sesuai perjuangan pengelola BUMDes memperoleh pemasukan”. Tutupnya*** (*/WN-01)